RADAR TEGAL - Tegal adalah salah satu wilayah yang ada di bagian barat laut Jawa Tengah. Di balik adanya Kota dan Kabupaten Tegal, terdapat kisah Ki Gede Sebayu sebagai pendiri sekaligus bupati pertama Kabupaten Tegal.
Kabupaten Tegal berdiri pada tanggal 18 Mei 1601, pada saat itu Ki Gede Sebayu diangkat menjadi juru demung oleh Sultan Mataram. Kisah Ki Gede Sebayu menjadi bagian dari sejarah adanya Kabupaten Tegal.
Sampai dengan saat ini makamnya selalu diziarahi oleh para pengunjung, warga lokal, maupun pejabat. Hal ini, karena beliau adalah salah satu ulama yang menyebarkan ajaran Islam di Kabupaten Tegal. Lalu seperti apa kisah Ki Gede Sebayu itu?
Artikel ini akan membahas tentang kisah Ki Gede Sebayu dengan segala hal baik yang beliau lakukan selama hidupnya untuk Tegal. Kisah ini sangat menarik untuk diulas, yuk simak dan kenali sosok Ki Gede Sebayu yang namanya abadi hingga sekarang.
Biografi Ki Gede Sebayu
Ki Gede Sebayu Merupakan putra dari Pangeran Onje yaitu seorang adipati Purbalingga. Beliau memiliki nama asli Raden Atmo Arsantika yang merupakan anak ke-22 dari 90 bersaudara.
Ki Gede Sebayu memiliki pribadi yang kuat, tekun, dan ramah. Sejak kecil beliau diasuh oleh Pangeran Wunut hingga ia tumbuh menjadi anak yang baik.
Ketika sudah dewasa, beliau menikah dengan seorang gadis bangsawan bergelar Raden Ayu Buyut Emas atau yang biasa dipanggil Raden Ayu Saadah. Dari Pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak yang bernama Raden Mas Hanggawana dan Raden Ayu Roro Gianti Subalaksana.
Kemudian putrinya menikah dengan Ki Jadug atau Pangeran Purbaya, putra dari Danang Sutawijaya, seorang panembahan senopati seorang Raja pertama Mataram Islam yang berpusat di Kotagede, Yogyakarta.
BACA JUGA:Intip Kesaktian Sunan Bonang yang Melegenda, Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa
Kisah Hidup Ki Gede Sebayu
Dikisahkan beliau pernah menjabat sebagai prajurit tamtama Kerajaan Pajang, tetapi beliau meninggalkan Kerajaan Pajang dan pergi ke Desa Sedayu. Di desa tersebut Ki Gede Sebayu menikah dan dikaruniai dua orang anak yaitu Raden Mas Hanggawana dan Raden Ayu Giyanti Subalekha.
Setelah mengikuti pertempuran di Kerajaan Pajang, Ki Gede Sebayu dan pengikutnya pergi ke Desa Taji. Beliau dan pengikutnya disambut baik oleh ke Demang Karang Lo, kemudian beliau melanjutkan berziarah ke makam ayahnya di Purbalingga.
Ki Gede Sebayu memutuskan untuk berjalan menyusuri pantai utara ke arah barat yang bertujuan membabat alas dan membangun masyarakat tlatah Tegal. Kemudian niat baik itu disambut oleh Ki Gede Wonokusumo.