Meski demikian, Ezpeleta menekankan bahwa keputusan BMW untuk bergabung haruslah dipertimbangkan secara matang.
BACA JUGA: Sukses di MotoGP Mandalika, Pawang Rara Siap Naikkan Tarif: Boleh Sih, Pak
Pernyataan ini juga dikuatkan oleh Markus Flasch, CEO BMW Motorrad, yang mengungkapkan bahwa diskusi intens dengan Dorna Sports telah dimulai, terutama terkait dengan regulasi baru yang akan diterapkan.
Flasch menegaskan bahwa tahun 2027 adalah waktu yang tepat bagi BMW untuk mulai terlibat di MotoGP. Namun, keputusan akhir tetap akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk analisis strategis dan dukungan internal perusahaan.
Analisis Strategis
Dalam mempertimbangkan keputusan untuk bergabung di MotoGP, BMW harus melakukan analisis strategis yang cermat. Salah satu aspek utama yang harus dipertimbangkan adalah biaya.
Partisipasi di MotoGP memerlukan investasi yang besar, mulai dari pengembangan teknologi hingga operasional tim. Namun, di sisi lain, keikutsertaan di MotoGP juga dapat memberikan manfaat besar bagi reputasi dan citra merek BMW.
BACA JUGA: Anies dan Ganjar Nonton MotoGP: Gara-gara Pawang Hujan atau Lagu Indonesia Raya?
Karena itu, BMW harus memastikan bahwa keputusan untuk bergabung di MotoGP tidak hanya didasarkan pada pertimbangan finansial semata, tetapi juga memperhitungkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
Kesimpulan
Kehadiran BMW ikut MotoGP menjadi topik yang menarik untuk diamati dalam beberapa tahun mendatang. Meskipun keputusan akhir masih harus dipertimbangkan dengan cermat, langkah awal BMW untuk mengkaji peluang mereka di MotoGP menandakan sebuah perubahan sikap yang menarik dari perusahaan ini.
Dengan kesiapan terhadap regulasi baru yang akan diterapkan pada tahun 2027, BMW ikut MotoGP tampaknya siap untuk merambah dunia balap motor paling elit ini.
Namun, keberhasilan langkah ini tetap akan ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk kesiapan finansial dan strategi yang matang dari pihak BMW. Demikian informasi tentang isu BMW ikut MotoGP. Semoga bermanfaat.(*)