RADAR TEGAL - Lima penyakit Yamaha Nmax Bekas yang harus Anda ketahui sebelum membelinya agar tidak pusing dan menyesal. Berikut ulasan lengkapnya bisa Anda simak pada artikel dibawah ini.
Sebagai skutik Maxi yang cukup populer lantaran memiliki desain yang elegan dan mesin yang handal, Nmax memang laris dibeli dalam kondisi baru maupun bekas. Namun jangan sampai membeli Yamaha Nmax bekas tanpa mengecek spesifikasinya terlebih dahulu.
Pengecekan spesifikasi dilakukan agar Anda mengerti kondisi mesin dan komponen lainnya masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan semestinya. Dengan begitu, Anda bisa mengendarai Yamaha Nmax bekas tanpa ada kendala bak seperti motor baru.
Nah sebagai gambaran, berikut adalah beberapa penyakit Yamaha Nmax bekas yang mesti Anda ketahui agar tidak menyeseal ketika membelinya. Berikut penjelasannya bisa Anda simak melalui segmen di bawah ini.
BACA JUGA: Bocoran Fitur All New Suzuki Satria F 160 Jarang Ada yang Tahu, Bikin Penasaran Banget
Penyakit Nmax bekas yang wajib diwaspadai
Mengutip dari beberapa sumber, setidaknya ada 5 penyakit Nmax bekas yang seringkali menjadi pertimbangan saat akan membeli skutik tersebut. Berikut daftarnya;
1. Indikator ABS Terus Menerus Menyala
Penyakit Nmax bekas yang paling umum terdapat pada panel instrumennya di mana indikator ABS terus menerus menyala. Sejatinya indikator ABS hanya menyala sekali pada saat kendaraan dinyalakan dan setelah itu mati.
Jika indikator ABS terus menyala, menandakan adanya masalah pada sistem rem ABS. Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kabel rusak, modul ABS rusak, hingga sensor kecepatan yang mengalami malfungsi.
Jika hal ini dibiarkan, maka akan menimbulkan beberapa masalah seperti:
- Rem ABS tidak berfungsi dengan baik
- Resiko tergelincir
- Performa pengereman tidak optimal.
BACA JUGA: Harganya Bikin Gerr, Begini Spesifikasi Honda Vario 125 2024 Terbaru Siap Temani Mudik Lebaran
2. Rantai Keteng Rusak
Penyakit umum Yamaha Nmax bekas lainnya adalah pada tensioner rantai keteng yang mengalami kerusakan. Komponen ini sendiri berfungsi untuk menjaga ketegangan rantai keteng agar tetap optimal dan tidak berisik.
Apabila tensioner mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan rantai keteng menjadi kendur dan menghasilkan suara yang kasar. Ini juga akan menimbulkan kerusakan pada mesin jika dibiarkan saja.