Pengakuan Mantan DC Pinjol, Bongkar Sisi Gelap Penawaran Dana Mudah

Selasa 27-02-2024,13:30 WIB
Reporter : Abillah Fatkhuriski
Editor : Teguh Mujiarto

RADAR TEGAL - Dalam ranah pinjaman online (pinjol), terdapat realitas yang jarang terungkap di balik kemudahan akses dana yang ditawarkan. Pengakuan mantan DC pinjol membuka kotak Pandora, menyingkap praktik penagihan yang penuh tekanan dan mencerahkan sisi gelap industri pinjol.

Sejatinya kita sebagai nasabah pada umumnya mengetahui jika dengan adanya DC itu membuat kita serasa di hantui. Namun, bagaimana pengakuan mantan DC pinjol sendiri tentang pekerjaan mereka?

Kali ini kita akan membahas pengakuan mantan DC pinjol, sebagai pandangan dari sisi lain mengenai pekerjaan sebagai penagih hutang. Simak sampai akhir. 

Tekanan target dan gaji minim

Dalam sebuah wawancara dengan Beritagar.id, pengakuan mantan DC pinjol dengan nama samaran, Andi, menceritakan pengalamannya yang menggugah hati. Andi mengungkapkan bahwa tekanan dan pelecehan mendominasi kehidupannya sebagai seorang DC.

BACA JUGA: 10 Pinjol Tanpa DC Lapangan Terbaru 2024, Bisa Jadi Alternatif Persiapan Ramadhan

Di perusahaan ilegal tempat Andi bekerja, ia dibebani dengan target menagih puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap harinya. Bahkan, ia sering kali harus bekerja melebihi jam kerja yang wajar, bahkan hingga larut malam, demi memenuhi target tersebut.

Namun, ironisnya, beban kerja yang begitu berat ini tidak sebanding dengan gaji yang diterimanya. Andi hanya mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 2 juta per bulan, ditambah bonus sebesar Rp 100 ribu untuk setiap nasabah yang berhasil ditagih. Bahkan, lebih ironis lagi, sebagian dari bonus tersebut dipotong 20% untuk diberikan kepada atasannya.

Praktik penagihan ilegal dan ancaman kekerasan

Demi mencapai target yang tinggi, pengakuan mantan DC pinjol sering kali menggunakan cara-cara ilegal dan kasar. Andi mengakui bahwa ia pernah terlibat dalam tindakan meneror nasabah dengan ancaman penyebaran data pribadi, pencemaran nama baik, bahkan ancaman kekerasan fisik.

"Seringkali, ketika nasabah menolak untuk membayar, kita diancam akan dipotong gaji. Kita terpaksa menggunakan cara-cara kasar, seperti mengeluarkan kata-kata kasar, mengirim foto-foto yang menakutkan, dan mengancam untuk menyebarkan data pribadi mereka," ungkap Andi dengan raut wajah yang penuh penyesalan.

BACA JUGA: 6 Cara Melunasi Utang Pinjol Tanpa Bayar Sepeser Pun, Auto Lunas dan Tak Perlu Takut Lagi Diteror

Trauma dan dampak psikologis

Pengalaman bekerja sebagai DC pinjol meninggalkan luka yang mendalam bagi Andi. Ia sering kali dihantui oleh rasa bersalah dan stres akibat praktik penagihan yang menindas dan merusak banyak orang.

"Saya sering mengalami mimpi buruk dan merasa sangat bersalah. Saya sadar bahwa cara-cara yang saya lakukan itu salah, tapi saya merasa terpaksa untuk melakukannya," ujar Andi dengan suara lirih, menunjukkan bahwa trauma tersebut masih membekas dalam dirinya.

Kategori :