RADAR TEGAL - Dengan berat hati, Toyota Sienta, MPV yang telah menemani perjalanan keluarga Indonesia, resmi Toyota Sienta berhenti produksi di Indonesia.
Keputusan Toyota Sienta berhenti produksi diumumkan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menandai akhir dari sebuah era bagi kendaraan yang pernah merajai pasar otomotif Indonesia.
Seiring penurunan penjualan dan ketidakpastian di pasar global, Toyota Sienta berhenti produksi dengan jejak terakhir yang menyisakan pertanyaan besar di antara para penggemar setianya.
Berikut ini Radar Tegal telah merangkum kenapa Toyota Sienta berhenti produksi, yang kami kutip dari detik.com. Simak penjelasannya berikut ini.
Jejak terakhir di pasar global
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, dengan lugas menyampaikan, "Nggak, Sienta sudah tidak produksi." Penghentian produksi ini, sayangnya, bukan hanya berlaku di Indonesia.
MPV yang digarap di pabrik Karawang ini juga telah mengakhiri jejaknya di beberapa negara. Data ekspor dari Gaikindo pada tahun 2023 menunjukkan bahwa PT TMMIN mengirim Sienta terakhir pada Maret 2023.
Mengecewakan, namun kenyataannya, bulan April dan Mei melintas tanpa satupun unit Sienta yang dikapalkan ke Thailand.
Penurunan penjualan
Tak hanya di pasar internasional, Sienta juga menghadapi tantangan serius dalam penjualannya di Tanah Air. Menurut data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Sienta menyisakan hanya satu model, yakni V Welcab. Distribusi model ini bahkan hanya mencapai 1 unit pada Januari 2023, menandakan penurunan yang drastis.
BACA JUGA: Lebih Kokoh dan Sporty, Ini Keunggulan Toyota Sienta 2024 yang Jadi The Real Suzuki APV Killer
Catatan detikOto mencatat perjalanan penjualan Sienta yang merosot dari tahun ke tahun. Puncaknya terjadi pada tahun 2016 dengan distribusi mencapai 17.931 unit. Namun, pada tahun 2018, angka tersebut turun tajam menjadi 5.113 unit.
Bahkan pada tahun 2022, Sienta hanya mampu mencapai 99 unit. Penurunan yang signifikan ini memberikan gambaran betapa sulitnya bersaing di pasar otomotif Tanah Air.
Perubahan desain di Jepang