“Produk Tempe Koro bila diberikan pelatihan yang maksimal bisa berkembang lebih jauh lagi. Seperti diberikan pelatihan untuk bungkus makanan yang benar, diajarkan menjual produk secara online, dan lain sebagainya,” tutur Erwin.
BACA JUGA:Pertamina Sentil Ratusan SPBU di Jateng yang Salahgunakan BBM Subsidi, 160 Penyalur Kena Sanksi
Lurah Poncosari H. Supriyanto, S.E, S.Pt mengucapkan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga atas inisiasi Program CSR yang dilaksanakan di Desa Poncosari.
“Saya mengucapkan terima kasih, serta mendorong kepada KWT maupun Gapoktan di Kalurahan Poncosari untuk juga terlibat dan mencontoh keberhasilan dari Kelompok Berlian Progo, Kelompok Tani Sido Rukun dan Bank Sampah Besole,” tuturnya.
Fuel Terminal Manager Rewulu Wahyu Wijaya mengatakan, harapan Pertamina Patra Niaga JBT melalui FT Rewulu dapat secara maksimal mengembangkan Program Pengolahan Tempe Koro ini.
“Sudah menjadi tanggung jawab Pertamina untuk memberikan manfaat ke masyarakat sekitar, termasuk dengan membantu pendampingan Rumah Produksi Tempe Koro melalui program CSR. Kami akan semaksimal mungkin melakukan pendampingan untuk Rumah Produksi Tempe Koro dan diharapkan produknya juga dapat tersebar lebih luas dan lebih disukai oleh masyarakat,” katanya.
BACA JUGA:160 SPBU di Jateng dan DIY Kena Sentil Pertamina Karena Sebab Ini
Pada tahun 2023 ini, Program Pengolahan Tempe Koro Tradisional yang dijalankan oleh PT Pertamina Patra Niaga melalui FT Rewulu, telah mendapatkan pengakuan dalam penghargaan PROPER Emas yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 20 Desember lalu. Untuk FT Rewulu sendiiri sudah mendapatkan PROPER Emas sebanyak 11 kali.
“Selain mendapatkan penghargaan nasional, Program Petra juga telah mendapatkan penghargaan Internasional pada ajang Annual Global CSR & ESG Summit Award di Vietnam pada Agustus lalu,” lanjut Brasto.
Brasto menjelaskan program Petra yang dijalankan merupakan salah satu wujud dari penerapan komitmen Environment, Social, Governance (ESG) yang dijalankan Pertamina.
“Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim),” tutupnya. (adv)