RADAR TEGAL - Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap fakta guru banyak terjerat pinjol. Guru, pahlawan tanpa tanda jasa, siapa sangka mereka menjadi salah satu kelompok yang paling banyak terjerat dalam utang pinjaman online ilegal atau yang biasa disebut pinjol.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan fakta bahwa 42% guru banyak terjerat pinjol ilegal. Mari kita cari tahu bersama fakta-fakta yang melatarbelakangi fenomena ini, mengapa guru-guru terhormat ini harus berurusan dengan utang pinjol?
Fakta guru banyak terjerat pinjol
1. Kurang literasi pinjol
Fakta guru banyak terjerat pinjol yang pertama. Bayangkan utang puluhan juta rupiah menimpa seorang guru. Ini bukanlah sekadar angka, melainkan konsekuensi dari tingginya bunga dan biaya tersembunyi yang tak terpahami oleh para pendidik.
Salah satu penyebab utama adalah minimnya literasi mengenai pinjol. Bagi sebagian guru, pinjol bisa menjadi jebakan yang merugikan akibat kurangnya pemahaman mengenai mekanisme dan risikonya.
BACA JUGA:Banyak yang Gunakan Pinjol Buat Beli Iphone, Gak Bahaya Ta?
2. Gaji guru kecil
Fakta guru banyak terjerat pinjol yang kedua. Prita Hapsari Ghozie, CEO & Principal Zapfinance menyampaikan data yang mengejutkan. Penghasilan guru dinilai rendah, menjadi katalis utama terjeratnya mereka dalam utang pinjol ilegal.
Dalam beberapa kasus, gaji guru tidak kunjung diterima dalam waktu yang tepat, mengakibatkan penurunan cashflow yang signifikan.
Dalam media gathering Zapfinance, Prita mengungkapkan, dari datanya kemarin, penghasilan guru dinilai memang agak rendah dari profesi lainnya. Kedua, cashflow turun karena penghasilannya tidak menentu.
3. Tergiur penuhi gaya hidup
Fakta guru banyak terjerat pinjol yang ketiga. Keinginan untuk memenuhi gaya hidup juga menjadi salah satu pemicu terjeratnya guru dalam utang pinjol ilegal.
BACA JUGA:Banyak Pinjol Menawarkan Pinjaman Melalui WhatsApp, Balas Tidak Yah? Ini Penjelasannya
Kebutuhan akan barang-barang mewah, terutama untuk mendukung kegiatan mengajar secara daring, seperti memiliki laptop, seringkali menjadi godaan yang sulit dihindari.