“Jika Anda ingin menahan kami di sini kami mengerti, jika Anda ingin mengembalikan kami, Anda dapat membunuh kami,” tegasnya lagi.
BACA JUGA:Indonesia Akan Tampung Pengungsi Rohingnya di Aceh
“Anda punya banyak senjata dapat membunuh kami, jika Anda tidak ingin membunuh kami, Anda dapat memenjarakan kami,” sambungnya.
“Kami terima dengan tindakan itu,” tukasnya.
Sebagai informasi, seperti dilansir sejumlah sumber, Rohingya merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut komunitas muslim yang berada di wilayah bagian Rakhine (Arakan) di Myanmar, berbatasan langsung dengan Bangladesh.
Rohingya berasal dari kata Rohai atau Roshangee yang artinya penduduk muslim Rohang atau Roshang, sebutan untuk daerah sebelum dinamai Arakan.
BACA JUGA:Depresi Hidup Lama di Indonesia, Pengungsi Afghanistan Nekat Bakar Diri
Di negara asalnya, Myanmar, para Rohingya pun mengalami segala tindak kekerasan, bahkan genosida. Sehingga mereka harus mengungsi ke negara lain, salah satunya ke Indonesia melalui laut.
Sebelumnya, pada Senin 4 Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud Md untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dengan melibatkan pemerintah daerah dan UNHCR.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Aceh juga telah berkoordinasi dengan UNHCR terkait penanganan imigran Rohingya yang mendarat di Pulau Weh, Kota Sabang.
Pemprov Aceh bersama Kemenkopolhukam dan Kemenkumham juga saling berkoordinasi untuk mencari solusi penanganan terhadap imigran Rohingya yang ditampung di beberapa tempat di Aceh. (*)
Berita di atas sudah tayang di Disway.id dengan judul: Eksodus Pengungsi Rohingya Hijrah ke Aceh, Jokowi Buka Suara: Kuat Dugaan TPPO