Mitos Jaka Poleng, Pahlawan yang Tak Bisa Dilupakan Warga Brebes

Jumat 24-11-2023,05:20 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Aditya Saputra
Mitos Jaka Poleng, Pahlawan yang Tak Bisa Dilupakan Warga Brebes

RADAR TEGAL - Di tengah gemerlap kehidupan di Daerah Brebes, Jawa Tengah, terdapat sebuah mitos yang melekat erat dalam kehidupan masyarakat setempat. Mitos ini berkisah tentang sosok Jaka Poleng, yang konon menjadi pelindung bagi daerah tersebut. 

Dalam cerita yang beredar dari mulut ke mulut, Jaka Poleng adalah seorang pemuda bernama Laksito, seorang abdi dalem yang memiliki tugas mulia memberi makan kepada kuda raja yang bernama Kiai Genta.

Kisah Abdi Dalem dan ular emas

Mitos Jaka Poleng sebagai pelindung Brebes bermula dari kisah seorang pemuda bernama Laksito. Sebagai abdi dalem raja, tugasnya adalah memberi makan kepada kuda kesayangan sang raja yang bernama Kiai Genta. Suatu hari, Kiai Genta dibawa Laksito ke ladang untuk digembalakan.

Ketika beristirahat, Laksito melihat sebuah ular poleng yang memakai mahkota emas. Terpesona oleh keindahan ular tersebut, Laksito tanpa berpikir panjang mengikuti jejaknya hingga masuk ke semak-semak. Ajaibnya, ular itu tiba-tiba lenyap, hanya meninggalkan kulitnya yang berkilau emas.

BACA JUGA: Desa Bojong Tegal: Mitos, Sejarah, dan Legenda

Keistimewaan kulit ular emas

Laksito membawa pulang kulit ular emas tersebut bersama Kiai Genta. Tanpa menyadari, kehidupan Laksito berubah secara drastis ketika ia menyimpan kulit itu di sakunya. Kulit ular emas tersebut memberinya kekuatan untuk tidak terlihat oleh mata manusia biasa.

Berita tentang keajaiban ini sampai ke telinga sang bupati. Terpesona oleh kekuatan kulit ular emas, bupati meminta Laksito untuk memberikannya, namun Laksito menolak. 

Tanpa ragu, sang bupati mencoba mengambil kulit itu dengan paksa, tetapi Laksito lebih memilih menelannya demi melindungi keajaiban tersebut.

Kehidupan baru sebagai Jaka Poleng

Laksito yang nekat menelan kulit ular emas tiba-tiba menjadi tak terlihat oleh manusia lainnya. Kesadaran akan kesalahannya muncul, dan sebagai bentuk ekspiasi, ia memutuskan untuk mengabdikan diri dan menjaga masyarakat Brebes. Bupati memberinya nama baru, Jaka Poleng, sebagai penghargaan atas pengorbanannya.

BACA JUGA: 5 Mitos Gunung Sumbing Katanya Jadi Tempat Pesugihan, Apakah Benar?

Legenda berlanjut dengan Jaka Poleng yang kini konon masih berada di kompleks kantor Bupati Brebes. Sebagai sosok tak terlihat, ia diyakini melindungi dan menjaga ketentraman daerah tersebut.

Menggali lebih dalam, mitos Jaka Poleng mengajarkan nilai-nilai kepatuhan dan pengabdian kepada penguasa. Meskipun diawali dengan kesalahan, tindakan nekat Laksito untuk melindungi keajaiban tersebut menjadi pijakan bagi masyarakat Brebes untuk menjaga tradisi dan norma sosial.

Kategori :