Ki Pedaringan, suami Nyai Widuri, yang baru pulang dari mencari ikan, mengetahui adanya kunjungan Pangeran Purbaya.
BACA JUGA: 6 Mitos Dunia yang Melegenda Berdasarkan Kisah Nyata, Cek Faktanya!
Ki Pedaringan curiga bahwa istrinya telah berselingkuh dengan Pangeran Purbaya. Ia pun meminta Nyai Widuri untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Nyai Widuri mengingatkan Ki Pedaringan tentang keris yang ditinggalkan oleh Pangeran Purbaya. Ia meminta Ki Pedaringan untuk menggoreskan luka pada jarinya menggunakan keris tersebut.
Jika darah yang mengalir berubah warna bunga dari putih menjadi merah, itu berarti Nyai Widuri bersalah. Namun, bunga yang ditetesi darah Nyai Widuri berubah menjadi warna ungu yang tak terduga.
Ki Pedaringan tidak mengerti arti dari perubahan warna bunga tersebut. Ia pun memutuskan untuk pergi dan bergabung dengan Pangeran Purbaya di Mataram.
Ia meninggalkan Nyai Widuri sendirian di Pemalang.
BACA JUGA:Sungai Kapuas Mitosnya Terdapat Siluman Naga Bernama Puake, Ceritanya Bikin Merinding
Nyai Widuri tetap tinggal di Pemalang sampai akhir hayatnya. Ia tetap setia pada suaminya, meskipun Ki Pedaringan telah meninggalkannya.
2. Kisah Mistis Pantai Widuri
Mitos Pantai Widuri Pemalang selanjutnya akan membahas kisah mistis dari pantai itu sendiri. Menurut cerita warga yang tinggal di sekitar pantai pernah ada pembantaian massal yang menewaskan orang sampai 65 jiwa, 12 diantaranya ada warga Pemalang asli.
Walaupun sampai sekarang belum ada hubungan yang pasti mengenai kesurupan yang marak terjadi di area pantai yang berdekatan dengan kuburan tempat makam korban pembantaian itu, tetap saja kesurupan sering terjadi bahkan hingga sekarang.
Salah satu kejadian yang paling parah adalah kasus kesurupan 20 orang pada aera makam pantai yang semua korban kesurupan adalah wanita.
BACA JUGA: Mitos Ramalan Prabu Jayabaya Tentang Satria Piningit, Sosok yang Bakal Ubah Nasib Bangsa
Sebelumnya rombongan wanita itu sedang beswafoto ria di area pantai hingga sesuai yang tidak di inginkan terjadi.
Entah kenapa salah satu dari mereka menunjukan sikap tidak biasa dan mulai merambat pada yang lain hingga total ada 20 orang kesurupan secara bersamaan di area pantai.