RADAR TEGAL – Buah dan daun dewandaru memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Buah merah yang mirip dengan ceri ini ternyata memiliki khasiat yang baik untuk tubuh secara menyeluruh jika rutin dikonsumsi.
Manfaat buah dan daun dewandaru untuk kesehatan tubuh ini khususnya bisa dikonsumsi oleh kaum-kaum lanjut usia. Apalagi bagi yang memiliki masalah hipertensi dan rematik, sebab buah ini bisa membantu mengatasi hal tersebut secara alami.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut 5 manfaat buah dan daun dewandaru untuk kesehatan tubuh yang dirangkum dari berbagai sumber. Pastikan Anda menyimak ulasan ini sampai akhir tulisan.
5 manfaat buah dan daun dewandaru untuk kesehatan tubuh
Dewandaru merupakan jenis tumbuhan perdu yang bisa tumbuh sampai 5 meter. Pohon dewandaru juga sering disebut sebagai ceremai Belanda atau asam selong yang sudah lama dikenal sebagai bahan obat alternatif, terutama untuk bagian buah dan daunnya.
BACA JUGA : Sering Sembelit? Ini 6 Bahan Alami untuk Membersihkan Usus Kotor yang Mudah dan Murah
1) Atasi hipertensi atau darah tinggi
Manfaat daun dewandaru yang pertama bisa mengatasi hipertensi atau darah tinggi. Gejala dari hipertensi ini ada banyak, seperti jantung, ginjal, hingga stroke.
Ekstrak daun dewandaru memiliki khasiat untuk mengatasi hipertensi ini. Sebab, daunnya memiliki kandungan senyawa fitonutrien, yaitu sebagai antioksidan seperti flavonoid, saponin, dan tanin.
Kandungan tersebutlah yang bisa memperlebar aliran pembuluh darah untuk menstabilkan tekanan darah.
Tidak hanya memperlebar aliran pembuluh darah, tiga kandungan tersebut juga memperlambat aktivitas senyawa angiotensin II atau senyawa yang bisa menyempitkan pembuluh darah, sehingga memicu hormon peninggi tekanan darah.
BACA JUGA : 4 Cara Jadi Lebih Sehat Kurang dari 1 Menit, Yuk Terapkan Tiap Hari
2) Atasi diare
Manfaat daun dewandaru untuk kesehatan tubuh selanjutnya ini juga bisa mengatasi diare. Kandungan fitonutrien pada daun dewandaru bisa membunuh bakteri penyebab diare, yaitu Bacillus Cereus, Salmonella Typhi, Staphylococcus Aureus, dan Pseudomonas Aeruginosa.
Namun, sifat anti bakteri ini baru hanya penelitian laboratorium dan masih butuh analisis lebih lanjut.