RADAR TEGAL- Berhasil mengalahkan pejudo DKI Jaya di kelas 63 kilogram putri, atlet judo Kabupaten Tegal meraih medali perunggu di ajang Kejurnas Judo KASAD Cup XIV tahun 2023.
Prestasi membanggakan itu dipersembahkan atlet Judo Kabupaten Tegal binaan Judo Waza. Atas prestasinya, atlet Judo Ruli Nur Ilahi berhasil meraih medali perunggu dan naik podium sebagai juara III nasional.
Terkait hal ini, pelatih utama sekaligus Ketua Pengkab PJSI Kabupaten Tegal Kompol Bambang Edi Susanto A.Md SH MH memberi apresiasi atas capaian atlet binaannya atas medali perunggu tersebut.
Capaian medali perunggu di skala nasional ini semoga bisa membuat anggota DPRD Kabupaten Tegal bisa memperhatikan cabor yang selama ini terus mengukir prestasi.
"Dan untuk Ibu Bupati Tegal juga demikian mengingat judo selalu membawa nama Kabupaten Tegal. Baik di ajang Kejurnas, Kerjurprov, Popda Provinsi dan Porprov Jawa Tengah," ujarnya, Senin 9 Oktober 2023.
Prestasi tersebut, diakuinya di bawah gemblengan pelatih Stefanus Aditya dan asisten pelatih, Bangun. Dengan latihan tersebut, atlet judo binaannya bisa tetap meraih prestasi terbaiknya, salah satunya medali perunggu.
Selain medali perunggu, cabor judo juga sempat ambil bagian di ajang paragames di Kamboja. Di ajang itu, atlet Kabupaten Tegal mendapatkan medali emas.
"Tidak berhenti di sana, di ajang Kejurnas, atlet judo juga meraih emas, serta di kancah Jakarta Open International atlet binaan kami juga membawa medali," imbuhnya.
BACA JUGA:168 Atlet Ikuti Turnamen Catur Tingkat Nasional di Kabupaten Tegal, Peserta Terjauh dari Sumenep
Menurutnya hingga saat ini, pihaknya tetap membuka kesempatan pada generasi muda yang ingin bergabung dengan Judo Wazza.
"Yang penting anaknya semangat, punya tekad kuat dan tidak malas-malasan. Karena tujuan saya ingin memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Tegal dan mendidik anak-anak agar memiliki karakter yang kuat," ungkapnya.
Judo, sambungnya, adalah seni bela diri yang diciptakan pada abad kesembilan belas di Jepang. Sang pencipta, Jigoro Kano, mendasarkan kesulitannya sendiri untuk menciptakan olahraga. (*)