Motor listrik dengan kemampuan jarak tempuh jauh (long range), yang dapat mencapai hingga 100 Km, masih memiliki harga yang cukup tinggi saat ini. Harganya bisa melebihi Rp 25 juta, meskipun fiturnya relatif standar.
2. Stasiun pengisian daya listrik umum masih terbatas
Salah satu kekhawatiran pengguna motor listrik adalah tentang konsumsi baterai. Meskipun telah ada data tentang konsumsi dan kapasitas baterai, hal ini masih membuat beberapa pengendara merasa khawatir.
Terutama ketika Anda bepergian ke daerah terpencil yang belum memiliki Stasiun Pengisian Listrik Umum.
Bahkan lebih lagi jika Anda menggunakan motor listrik dengan baterai yang tidak dapat diganti dan tidak ada stasiun penggantian baterai.
Selain itu, waktu pengisian ulang motor listrik membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama jika Anda menggunakan motor listrik dengan baterai tanam yang tidak dapat diganti.
3. Sparepart dan bengkel masih sangat jarang
Motor listrik masih menghadapi keterbatasan dalam hal sparepart dan jaringan bengkel. Hal ini dapat menjadi kendala ketika Anda memerlukan perawatan motor.
Tersedianya sparepart atau komponen juga masih terbatas. Bahkan dalam beberapa situasi, Anda mungkin perlu melakukan pemesanan khusus (indent) untuk mendapatkan sparepart yang diperlukan.
BACA JUGA:5 Fakta Honda EM1 e: dengan Teknologi Baterai Terbaru, Honda Mobile Power Pack e: (MPP e:)
4. Daya angkut terbatas
Kekurangan lain dari motor listrik adalah kemampuannya dalam membawa beban yang terbatas, terutama untuk motor dengan jangkauan (range) yang pendek.
Selain itu, beberapa motor listrik cenderung memiliki bobot yang lebih berat, terutama jika baterainya tidak dapat diganti.
Sebagai contoh, Honda ADV memiliki berat sekitar 133 kg. Sebaliknya, dengan dimensi yang sama, BMW CE-04 memiliki berat sekitar 231 kg.
5. Suara lebih senyap, keuntungan atau keunggulan?