RADAR TEGAL - Monumen atau Tugu Perjuangan atau biasa disebut oleh masyarakat Brebes dengan Patung Alun-alun menjadi tempat nongkrong untuk pemuda pada tahun 80-an. Ya, lokasinya berada di timur alun-alun Brebes ini menjadi tempat favorit untuk nongkrong anak pada tahun 80-an.
Namun sayang, monumen itu kini sudah tidak ada lagi. Bahkan, saat ini alun-alun Brebes sedang dilakukan penataan ulang oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes.
Abdul Aris Asaad (55), warga Kelurahan Limbangan Wetan Kecamatan Brebes mengungkapkan. Bahwa Monumen Perjuangan yang berada di Alun-alun Kota Brebes memiliki kenangan tersendiri di masa mudanya, di tahun 80-an.
Pria yang dikenal dengan panggilan Aris Hada ini mengatakan, monumen itu terdapat patung para pejuang masyarakat di Kabupaten Brebes saat melawan penjajah Belanda. Saat melihatnya, kata Hada, bisa menumbuhkembangkan rasa patriotisme anak-anak dan remaja pada zaman mudanya dulu.
"Saat melihat patung-patung pejuang yang membawa bambu runcing, termasuk patung-patung relief yang mengitari bangunan monumen. Bisa menjadi cerita peristiwa perjuangan rakyat Brebes," ungkap Abdul Aris Asaad, Minggu 10 September 2023.
Dia menceritakan, dulu patung alun-alun menjadi tempat tongkrongan yang mengasyikan saat pulang sekolah. Ataupun menjadi tempat bermain anak-anak zaman dulu.
"Biasanya saya kesitu habis jual burung merpati di belakang Kantor Pos. Pulangnya beli es kelapa muda dan duduk di sekitaran monumen itu," kenangnya.
"Kami saat itu menyayangkan dirobohkannya Tugu Perjuangan di Alun-alun Brebes. Padahal itu menjadi salah satu simbol perjuangan masyarakat Brebes," lanjutnya.
Hal yang sama disampaikan, Teguh (43), warga Dukuh Sigempol Desa Randusanga Kulon. Menurut Teguh, dulu di sekitaran alun-alun bisa dijadikan untuk berputar-putar bermain sepeda di alun-alun. Termasuk menjadi tongkrongan pilihan saat berkumpul bersama teman-teman.
"Saya dulu sering kesitu (Tugu Perjuangan), sekedar main menggunakan sepeda sama teman-teman. Apalagi tempatnya asri karena banyak pohon rindang di sekitar alun-alun," tuturnya.
Sementara seorang budayawan Pantura, Wijanarto menceritakan, bahwa Monumen atau Tugu Perjuangan yang berada di sisi timur Alun-alun Brebes, menjadi salah satu ruang terbuka bagi masyarakat di Kabupaten Brebes.
Dia menyebutkan, Monumen atau Tugu Perjuangan yang berada sebelah timur di Alun-alun Kota Brebes, berdiri di tahun 1980. Didirikannya tugu perjuangan rakyat Brebes dengan simbol burung Garuda dan padi dan kapas.
Selain itu ada diorama perjuangan serta patung yang menggambarkan tokoh tokoh laskar dan TKR dalam posisi siap bertempur. Monumen atau tugu perjuangan menjadi refleksi nasionalisme masyarakat Brebes sepanjang tahun 1945 1949.
"Patung-patung itu menggambarkan perjuangan Bupati Syatori saat kedatangan tentara NICA. Beberapa palagan perjuangan di Banjarharjo Lor, Negla, Jatirokeh hingga wilayah selatan Brebes terkumpul dalam bangunan monumen perjuangan," ucapnya.
Dia juga menyampaikan, kalau monumen itu menjadi penanda dan cukup dikenal dikalangan masyarakat Kabupaten Brebes di era 80 sampai 2000an. Monumen perjuangan tersebut menjadi tempat rendezvouz masyarakat Brebes saat berkumpul di alun alun.