BACA JUGA:Misteri dan Mitos Kawah Kamojang: Benarkah Bisa Mengatasi Penyakit Kulit dan Asma?
Umi juga menyarankan, agar warga membuat lubang biopori. Karena selain bermanfaat untuk komposter, juga bisa berfungsi sebagai resapan air. Dengan begitu, air tanah akan selalu tersedia meski musim kemarau.
"Cara ini sudah dipraktikkan di Pondok Pesantren Al-Adalah di Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal," sambung Umi.
Umi menghendaki, khusus untuk desa-desa yang langganan krisis air bersih supaya membuat hidran umum. Hidran dapat diakomodir oleh pemerintah desa.
Nantinya, warga secara swadaya dengan dibantu pemerintah desa iuran untuk membeli air bersih, kemudian ditampung dan disalurkan melalui hidran umum.
“Selain dibuat oleh desa, saya juga akan minta ke DPUPR agar bisa membuatkan hidran umum," ucapnya.
BACA JUGA:Panji Petualang Makin Kurus Karena Penyakit Ini dan Minta Masyarakat Waspada
Antisipasi krisis air bersih ini, Umi juga mengadopsi kreativitas warga Yogyakarta yang telah membuat talang air.
Sistem kerjanya yakni, talang air akan menampung air hujan yang kemudian disalurkan ke dalam tangki atau bak penampungan dan sumur resapan.
"Nanti pas musim kemarau, air itu bisa dimanfaatkan," kata Umi menyarankan. ***