RADAR TEGAL - Mitos bulan biru yang dipercaya oleh kalangan masyarakat jawa.
Fenomena Bulan Biru terjadi pada Agustus 2023, bertepatan dengan hari Senin.
Fenomena ini terjadi ketika Bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan kalender. Bulan Biru merupakan fenomena yang langka, dan hanya terjadi sekitar 2,7 tahun sekali.
Selain di Indonesia, fenomena Bulan Biru juga terjadi di seluruh dunia. Masyarakat di berbagai negara memiliki berbagai mitos dan kepercayaan seputar fenomena ini.
BACA JUGA:Mitos Gunung Tangkuban Perahu yang Kontroversial, Menguak Keajaiban di Ketinggian 2.084 Meter
Di Indonesia, masyarakat Jawa memiliki beberapa mitos Bulan Biru yang dipercaya turun-temurun.
Mitos Bulan Biru sebagai pertanda buruk
Salah satu mitos Bulan Biru yang paling populer di masyarakat Jawa adalah bahwa fenomena ini merupakan pertanda buruk.
Mitos ini diyakini berasal dari kepercayaan bahwa Bulan Biru terjadi karena kabut asap dan abu vulkanik dari letusan gunung berapi.
Kabut dan abu tersebut menghalangi sinar matahari, sehingga Bulan tampak berwarna biru.
BACA JUGA:Mitos Pantai Larangan Kabupaten Tegal Konon Terdapat Sosok Putri Cantik, Mari Kita Telusuri
Akibatnya, masyarakat Jawa percaya bahwa Bulan Biru merupakan pertanda akan datangnya bencana alam, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, atau banjir.
Mereka juga percaya bahwa Bulan Biru dapat menyebabkan penyakit, kematian, atau bahkan kematian massal.
Mitos Bulan Biru sebagai pertanda keberuntungan
Namun, ada juga mitos Bulan Biru yang dipercaya sebagai pertanda keberuntungan. Mitos ini diyakini berasal dari kepercayaan bahwa Bulan Biru merupakan simbol kesuburan.
Akibatnya, masyarakat Jawa percaya bahwa Bulan Biru dapat meningkatkan kesuburan tanah, sehingga hasil panen akan berlimpah.
Mereka juga percaya bahwa Bulan Biru dapat meningkatkan kesuburan wanita, sehingga mereka dapat hamil dengan mudah.
Selain itu, Bulan Biru juga dipercaya dapat meningkatkan keberuntungan dalam hal cinta dan percintaan.
Mitos Bulan Biru sebagai pertanda perubahan
Selain mitos-mitos tersebut, masyarakat Jawa juga percaya bahwa Bulan Biru merupakan pertanda perubahan.
Mitos ini diyakini berasal dari kepercayaan bahwa Bulan Biru merupakan simbol perubahan musim.
Akibatnya, masyarakat Jawa percaya bahwa Bulan Biru dapat membawa perubahan dalam kehidupan mereka.
Perubahan tersebut bisa berupa perubahan yang baik, seperti perubahan dalam pekerjaan, hubungan, atau bahkan kehidupan.
Namun, perubahan tersebut juga bisa berupa perubahan yang buruk, seperti perubahan dalam kesehatan, keuangan, atau bahkan nasib.
Pendapat para ahli
Para ahli astronomi menyatakan bahwa mitos-mitos Bulan Biru yang dipercaya masyarakat Jawa tidak memiliki dasar ilmiah.
Mereka menjelaskan bahwa Bulan Biru hanyalah fenomena alam yang terjadi karena kebetulan.
Namun, para ahli juga mengakui bahwa mitos-mitos tersebut dapat menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Jawa.
Mitos-mitos tersebut dapat menjadi cara masyarakat Jawa untuk menjelaskan fenomena alam yang tidak dapat mereka pahami.
Kesimpulan
Mitos Bulan Biru yang dipercaya masyarakat Jawa merupakan warisan budaya yang telah turun-temurun.
Mitos-mitos tersebut dapat menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Jawa. Namun, penting untuk diingat bahwa mitos-mitos tersebut tidak memiliki dasar ilmiah.(*)