Benar juga, ada dua orang warga yang kedapatan membakar sisa hasil pertanian,
“Saat itu juga kami dari Satgas Karhutla langsung bergerak untuk memadamkan api agar api tidak meluas,” imbuh Kapolsek.
BACA JUGA:Cita Rasa Khas Kopi Penakir Pemalang Bikin 9 Turis Mancanegara Penasaran
BACA JUGA:Gunung Gajah: Mengungkap Misteri dan Pesona Alam Pemalang-Tegal yang Tersembunyi
Kapolsek membeberkan, Satgas Karhutla di Kecamatan Bantarbolang disiagakan selama 1x24 Jam.
Dari masing-masing instansi terdapat jadwal piket, agar penanganan kebakaran hutan dan lahan dapat ditangani dengan cepat.
Selain patroli bersama, upaya pencegahan yang dilakukan diantaranya dengan memberikan pembinaan secara rutin kepada warga.
Utamanya para petani, agar tidak membakar sampah atau jerami.
Banner juga dipasang, untuk mengimbau warga agar tidak membuang putung rokok dan jerami di dekat lahan maupun hutan.
Endi Suryo, perwakilan BKSDA mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan di area Cagar Alam.
Tahun ini belum ada kejadian hotspot di Kabupaten Pemalang. Hanya lantai hutan yang terbakar.
"Itu disebabkan faktor manusia, karena kebiasaan masyarakat sekitar, yang membuka lahan dengan dibakar, ” kata Endi. *