Tokoh Semar di Jawa Malah Ditakuti Para Dewa, Ini 2 Buktinya!

Rabu 30-08-2023,20:00 WIB
Reporter : Ailsa Zevaulima Dilivia
Editor : Ailsa Zevaulima Dilivia

RADAR TEGAL - Tokoh Semar di Jawa muncul sebagai abdi dalem sekaligus penasihat para Pandawa dalam kisah Mahabharata versi Jawa. Tentunya, berbeda dari versi India, keluhurannya selevel dengan Prabu Kresna, inkarnasi Dewa Wisnu.

Ada perubahan cara pandang masyarakat terhadap tokoh Semar di Jawa pasca keruntuhan Majapahit. Ini menjadi era munculnya pewayangan Jawa Baru dengan konsep desakralisasi dewa-dewi Jawa Kuno. 

BACA JUGA:2 Pemberontakan Budaya di Candi Kethek, Bangkitnya Kembali Agama Pra-Hindu

Bukan tanpa alasan desakralisasi dengan tokoh Semar di Jawa ini terjadi. Hal ini merupakan salah satu bentuk pemberontakan budaya masyarakat pada keraton Majapahit untuk kembali ke agama asli Jawa. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal beberapa mitos yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 2 bukti tokoh Semar di Jawa ditakuti dewa.

BACA JUGA:3 Relief Candi Jago Konon Jadi Bukti Tertua Keberadaan Semar, Benarkah?

2 Bukti tokoh Semar di Jawa ditakuti dewa

1. Jelmaan dewa tertinggi

Semar, yang dulu abdi cebol tukang prank di masa klasik, naik level menjadi dewa di zaman baru. Menurut Serat Kanda (16 - 17 M), Semar adalah jelmaan Sang Hyang Tunggal, putra Sang Hyang Wenang sang penguasa alam.

Sementara itu, dalam Serat Manikmaya (1725 M), Semar justru jelmaan Sang Hyang Wenang sendiri. Serat Paramayoga dari abad 19 beda lagi. 

Semar, yang bernama asli Janggan Smarasanta adalah cucu Sang Hyang Ismaya. Pada saat-saat tertentu, kedua pribadi ini akan bersatu.

Baik Serat Purwakanda (1846 M) maupun Serat Purwacarita, sama-sama menyebut Semar adalah putra Sang Hyang Tunggal. Bedanya, versi Purwakanda menceritakan Semar dikutuk karena mengeroyok saudaranya, Samba, alias Bathara Guru muda.

BACA JUGA:5 Mitos Tokoh Semar di Jawa, Konon Dewa Cacat yang Turun Derajat

Namun, semua versi itu memiliki kesamaan bahwa Semar adalah jelmaan dewa tertinggi, yang turun ke dunia menjadi hamba demi membimbing umat manusia. Jika ia sedang marah, tak satu pun makhluk sanggup menghadapinya, termasuk para dewa.

Dari sini, dapat terlihat konsep unik, yakni Semar menjadi hamba manusia, sedangkan manusia takut dewa. Namun, para dewa justru takut pada Semar.

Kategori :