RADAR TEGAL- Pernah menjadi aktivis, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) Nezar Patria berharap agar pers mahasiswa harus kuat. Selain itu bisa memainkan perannya seperti dahulu.
Karena sekitar tahun 1990 merupakan zaman keemasan bagi mahasiswa.
"Saat di Pers Mahasiswa sangat berkesan, terutama saat itu zaman keemasan bagi mahasiswa," kata Nezar Patria yang merupakan aktivis pers mahasiswa tahun 1990-1995.
Pers mahasiswa dan Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) saat itu mengumpulkan penerbitan majalah untuk melawan otoritarianisme. Karena kebebasan pers saat itu tidak ada.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Tegaskan Netral
BACA JUGA:Pemdes Jurangmangu Pemalang Gandeng Mahasiswa KKN Gencarkan Sosialisasi Kenakalan Remaja
Sehingga, Nezar Patria berharap pers mahasiswa bisa memainkan perannya seperti dahulu. Bisa menjadikan pers mahasiswa semakin kuat, sebab dari sanalah muncul gerakan mahasiswa.
"Dan semua itu menjadi ekosistem gerakan prodemokrasi yang menghalangi otoritarianisme," ujar Nezar Patria.
Saat ini, Nezar Patria bersyukur dapat berkumpul dengan teman seperjuangan di aktivis FAA PPMI. Dengan reuni tersebut, diharapkan bisa berguna untuk masyarakat.
Karena alumni FAA PPMI memiliki profesi yang berbeda. Sehingga keragaman tersebut dapat meningkatkan semangat yang sama.
"Saya sangat senang sekali bisa berkumpul dan berharap bisa melakukan sesuatu yang berguna buat masyarakat," pungkasnya.***