RADAR TEGAL - Candi Bangkal menjadi salah satu candi yang penting di sekitaran Sungai Porong, anak Sungai Brantas. Candi ini konon dijaga oleh kesatria berpedang karena menyimpan harta karun sungai ganas itu.
Sebenarnya diperkirakan ada banyak candi dan situs di sepanjang Sungai Brantas sebagaimana dalam Prasasti Kamalagyan (1037 M). Namun, tidak semuanya bertahan hingga sekarang seperti Candi Bangkal.
BACA JUGA:3 Bangunan Suci di Gunung Sindoro, Bukti Wilayah Perdikan Jawa Kuno
Candi Bangkal tidak diketahui nama aslinya karena nama Bangkal sendiri berasal dari nama dusun di Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Lokasinya sendiri dikelilingi lahan pertanian warga.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 3 fakta menarik Candi Bangkal.
BACA JUGA:2 Keunikan Candi Tegowangi, Keterikatan dengan Dunia Bawah dan Kisah Ruwat
3 Fakta menarik Candi Bangkal
1. Candi dengan dua jenis bebatuan
Karena sejak dicatat Belanda pada 1923, candi ini belum tersentuh pemugaran. Akibatnya, setiap musim hujan, air menggenang tinggi dan bata-batanya menjadi keropos parah.
Padahal candi ini sangat khas, karena bertipe misra atau dibangun dengan dua jenis bebatuan, yakni badannya dari bata merah dan hiasan kirtimukha-nya dari batu andesit.
Meski batanya keropos, candi ini tinggi menjulang dengan bagian relatif lengkap, yakni kaki, badan, dan atap, meski puncaknya telah raib. Candi ini terdiri dari 1 candi induk dan 1 pewara atau candi pengiring, dilengkapi pagar keliling dan gapura kecil.
Pewara di kompleks candi ini diduga adalah pendopo, tempat persiapan upacara keagamaan. Sementara itu, kaki sejati dari candi induknya bertumpu di atas prasadha atau penunjang kesucian, hingga seolah terlihat dua tingkat.
BACA JUGA:5 Mitos Arca Durga di Candi Prambanan, Konon Bikin Jodoh Dekat, Siapakah Sosoknya?
2. Relung-relung candi kosong tanpa arca
Sayangnya, tidak ada arca yang selamat, tetapi candi ini diduga kuat beraliran Hindu-Siwa. Alasannya karena terdapat dua relung yang mengapit pintu masuk, terlihat seperti relung Mahakala dan Nandiswara, yang mengawal Siwa secara bersisian.