Cerita singkatnya menceritakan bagaimana Prabu Klana Sawandana jatuh cinta pada Dewi Sekartaji dan mengirim Patih Bujangganong untuk meminangnya.
Namun, dalam perjalanan mereka, rombongan prajurit dari Bantarangin bertemu dengan Singo Barong, yang mengawasi perbatasan dan menyebabkan terjadinya pertempuran sengit.
Meskipun banyak prajurit yang ditaklukkan, keempat perwira berhasil melarikan diri.
Selain itu, dua orang Puno Kawan Raden Panji Asmara Bangun juga berusaha untuk melamar Dewi Sekar Taji.
Mereka juga berhadapan dengan Singo Barong, dan setelah pertempuran yang sengit, akhirnya berhasil mengalahkannya dengan bantuan Joko Lodro.
Setelah berbagai konflik, akhirnya Raden Panji dan Adipati Klana Sawendano berhadapan dalam pertempuran tanding yang dimenangkan oleh Raden Panji.
Adipati Klana Sawendano tewas, dan Singo Barong, yang mencoba membela Adipati, dikutuk oleh Raden Panji dan tidak bisa lagi berubah menjadi manusia.
Singo Barong akhirnya melayani Raden Panji bersama dengan prajurit berkuda dan Bujangganong.
BACA JUGA:15 Mitos dalam Kehidupan Masyarakat Jawa, Nomor 6 Sering Ngga Sengaja
Latar belakang kesenian Barongan
Rombongan yang dipimpin oleh Raden Panji melanjutkan perjalanan mereka untuk melamar Dewi Sekartaji, dan suasana arak-arakan yang melibatkan Singo Barong dan Bujangganong menjadi latar belakang bagi keberadaan kesenian Barongan.
Kesenian Barongan memiliki peranan yang penting dalam budaya dan identitas masyarakat Blora. Seni ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan cara untuk mengenang dan menghormati nilai-nilai serta kisah-kisah dari masa lalu.
Melalui pertunjukan Barongan, masyarakat Blora dapat merasakan kembali semangat dan keberanian yang tercermin dalam cerita-cerita kuno.
Warisan budaya yang harus diapresiasi
Sebagai warisan budaya, kesenian Barongan adalah bagian yang harus diapresiasi dan dilestarikan. Pertunjukan-pertunjukan ini tidak hanya menyampaikan hiburan visual dan musikal, tetapi juga menghubungkan generasi muda dengan sejarah dan tradisi leluhur mereka.
Dengan menghargai dan melestarikan kesenian ini, masyarakat Blora dapat memastikan bahwa cerita-cerita dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan dikenang.