RADAR TEGAL - Berada di Pulau Jawa, Gunung Lawu memiliki kisah mistis yang cukup terkenal di masyarakat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari nama gunung ini yang memang sudah akrab di telinga masyarakat.
Kisah mistis Gunung Lawu yang kerap terdengar di masyarakat mirip Pantai Selatan. Hal ini terkait dengan larangan penggunaan baju warna hijau saat mendaki.
Dalam mitos Gunung Lawu, ada aturan tidak tertulis yang berisi larangan mengenakan baju berwarna hijau saat mendaki gunung tersebut. Begitu juga di Pantai Selatan.
Pengunjung yang ingin bermain di Pantai Selatan juga dilarang menggunakan baju hijau jika ingin selamat. Mitos Gunung Lawu sendiri telah ada sejak zaman dahulu karena kearifan lokal nenek moyang dalam menjaga keselamatan diri.
Usut punya usut, mitos Gunung Lawu muncul bukan tanpa sebab. Larangan ini sebenarnya mencegah para pendaki dari tersesat atau tidak bisa pulang karena warna hijau menyerupai warna hutan Lawu yang sangat lebat.
BACA JUGA:15 Mitos dalam Kehidupan Masyarakat Jawa, Nomor 6 Sering Ngga Sengaja
Alasan ini juga menyerupai larangan baju warna hijau di Pantai Selatan. Pasalnya, saat di pantai, warna hijau tersebut berbaur dengan air dan menyulitkan pencarian.
Agar terbebas dari mitos Gunung Lawu, para pendaki disarankan memakai baju warna lain sehingga selamat sampai tujuan dan bisa pulang dengan utuh.
Larangan penggunaan warna hijau dalam kisah mitos Gunung Lawu sendiri juga berfungsi sebagai pencegahan. Dengan warna baju yang lain, maka dia bisa lebih mudah ditemukan saat kemungkinan hilang terjadi.
Apabila pendaki memakai pakaian warna hijau, tentunya akan sulit mencari karena samar dengan lingkungan sekelilingnya.
BACA JUGA:Terungkap! Mitos dan Tradisi di Balik Gunung Gamalama Pulau Ternate
Meski penuh mitos dan misteri, Gunung Lawu sendiri merupakan salah satu destinasi menarik bagi para pendaki. Dengan keunikannya, gunung ini selalu tampak menawan.
Gunung berapi aktif ini terletak di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia. Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 mdpl.
Daerah ini terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Karanganyar di Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan di Jawa Timur.
Di zaman Kerajaan Majapahit, dikisahkan jika Raja Brawijaya V melakukan semedi di Gunung Lawu. Kemistisan gunung ini semakin diperkuat dengan kehadiran petilasan dua candi di lerengnya.