Dalam suasana khas Jawa Timur, petirtaan ini memiliki peran yang tak tergantikan bagi anak perempuan pada masa itu.
Mereka diwajibkan untuk menjalani ritual penyucian, sebuah tradisi yang menarik perhatian dengan kuatnya.
Bayangkan, setiap anak perempuan pada usia 7 tahun diarahkan untuk mengalami ritual ini. Mereka belajar tentang pentingnya menyatu dengan alam dan menjaga kesucian diri.
Petirtaan ini tak hanya kolam penyucian biasa, melainkan juga didekorasi dengan berbagai arca yang mempercantik suasana.
Air dari kolam ini bahkan diyakini bisa mengalir melalui mulut arca, sebuah keajaiban yang sulit dijelaskan.
Pemandangan indah ini juga memiliki sisi spiritual. Petirtaan ini bukan sekadar tempat pemandian, tetapi juga menjadi tempat persembahyangan dan ritual malam satu suro.
Setiap detailnya membangkitkan rasa ingin tahu untuk menggali lebih dalam. Bagaimana ritual ini diadakan?
Bagaimana orang-orang pada masa itu merasakan pengalaman ini? Semua pertanyaan ini mengundang untuk mengambil tindakan, menggali lebih dalam tentang sejarah yang terkubur.