RADAR TEGAL - Cicak merupakan salah satu hewan melata yang kerap berkeliaran baik di dalam ataupun di luar rumah. Berikut mitos kejatuhan cicak.
Cicak juga kerap dihindari oleh beberapa orang. Sebab, beredarnya mitos kejatuhan cicak yang diyakini sebagai tanda hal buruk akan terjadi.
Adapun mitos kejatuhan cicak ini diyakini sebagai pertanda buruk yang berasal dari primbon Jawa.
Keyakinan tersebut pun sudah turun temurun sehingga sulit dihilangkan di masyarakat.
Oleh karena itu, keyakinan tersebut masih terdengar hingga saat ini. Namun, hendaknya Anda sebagai umat muslim meyakini suatu feomena wajib berasal dari sudut pandang Islam, ya.
Hal ini supaya dapat melihat dan memahami mitos-mitos dari sudut pandang agama Islam, melasnir dari katadata.co.id, berikut penjelesannya.
BACA JUGA: Arti Mitos Kejatuhan Cicak Pada Anggota Tubuh, Apakah Ada Makna Tersembunyi di Baliknya ?
Pandangan Islam Terhadap Mitos Kejatuhan Cicak
Mitos ini telah muncul bahkan sejak masa Rasulullah Saw. Mitos tersebut salah satunya diyakini oleh masyarakat Mekkah percaya burung malam atau burung hantu merupakan pertanda kesialan.
Apabila terdapat burung yang datang ke rumah penduduk, maka diyakini kerabat dalam rumah tersebut akan meninggal.
Padahl, fenomena tersebut tidaklah benar. Kepercayaan masyarakat atas mitos tersebut dapat disebabkan oleh addanya kepercyaan-kepercayaan turun temurun atau peristiwa yang dikait-kaitkan.
Adapun mitos kejatuhan cicak ini dipercaya sebagai tanda buruk pun demikian.
Mitos kejatuhan cicak yang beredan di kalangan masyarakat ini yakni akan terdapat kerabat yang meninggal, tertimpa kesialan, rejeki yang sulit, dan masih banyak lagi.
Namun, hendaknya seorang muslim percaya bahwa apapun yang terjadi telah ditentukan oleh Allah Swt.
Doa untuk Mengingatkan Keyakinan Kepada Allah Swt
Dalam menangkal mitos kejatuhan cicak maupun mitos lainnya tidak cukup hanya diucapkan dalam pikiran saja.
Tetapi, lebih tepat hati yang meyakini, lisan mengatakan, dan raga bekerja.
Seorang muslim tidak cukup hanya mengatakan keyakinannya, namun juga perlu meyakininya dalam hati.
Tetapi keduanya masih belum cukup dan wajib melakukannya dalam tindakan seperti berdoa kepada Allah Swt.
Untuk menangkal munculnya kepercayaan diri terhadap kitos kejatuhan cicak, sebaiknya seorang muslim memanjatkan doa yang tepat, ya.
Adapun doa-doa tersebut dapat membuat diri menjadi lebih tenang dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Swt.
Berikut lafal dan terjemahan doanya;
Allahumma laa thoiri illa thoituka walaa khoiro illa khoiruka, walaa ilaaha ghoiruka .
Artinya: Ya Allah, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau tentukan. Dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-Mu. Serta tiada Ilah (yang berhak diembah) selain engkau.
Kemudian, terdapat juga doa untuk mengingatkan sikap berbabik sangka kepada Allah Swt.
Setiap muslim hendaknya berbaik sangka kepada Allah Swt karena Allah sebaik-baiknya pemberi keputusan hidup.
Hal tersebut pun selaras dengan kepercayaan seseorang terhadap mitos kejatuhan cicak yang dimaknai sebagai pertanda buruk.
Apabila kejatuhan cicak, maka hendaknya seorang muslin tidak mempercayai dugaan buruk tersebut, melainkan berbaik sangka kepada Allah Swt dan menyerahkan segalanya kepada-Nya.
Lahu mu’aqqibatum mim baini yadaihi wa min khalfihi yahfazunahu min amrillah, innalllaha la yugayyiru ma biqaumin hatta yugayyiru ma bi’anfusihim, wa iza aradallahu biqaumin su’an fa la maradda lah, wa ma lahun min dunihi miw wal .
Artinya: baginya (manusia) terdapat malaikat – malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakang. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum Mereka mengubah keadaan diri Mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindunganbagi Mereka selain Dia (QS. Ar-Ra’d:11).
Demikian ulasan mengenai mitos kejatuhan cicak. Semoga bermanfaat.***