Gua Sunyaragi pada zaman dahulu merupakan pesanggrahan Para Sultan dan petinggi Kerajaan, serta digunakan untuk tempat bertapa.
Taman Sari Sunyaragi ini dibangun sedemikian rupa, keunikannya ialah bangunannya dihiasi batuan karang yang di sekeliling bangunannya.
Keberadaan Taman atau Gua Sunyaragi memiliki kisah sejarah yang cukup panjang dan termasuk salah satu cagar budaya yang ada di Cirebon.
Gua ini merupakan gua buatan yang dibuat oleh Pangeran Kararangen sekitar tahun 1703 Masehi, beliau merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati.
Pembangunannya dimaksudkan sebagai tempat untuk meningkatkan ilmu kanuragan serta memperdalam teknik berperang bagi para pembesar dan prajurit keraton.
Oleh dasar itulah lokasi wisata bersejarah ini diberi nama Sunyaragi, yang berasal dari bahasa Sanskerta yakni “Sunya “ dan “Ragi” yang artinya adalah “Sepi” dan “Raga”.
Gua Sunyaragi dibangun dengan menggabungkan beberapa ornamen yakni Islam, Hindu, dan Tiongkok. Dan secara keseluruhan menggunakan konsep zaman kerajaan pada masanya.
Sekitar tahun 1787-an gua ini digunakan sebagai benteng pertahanan waktu terjadinya perang, sehingga mengalami kerusakan dibeberapa bagian.
BACA JUGA:Mitos Larangan Makan Rujak Di Malam Hari Menurut Orang Jawa
Maka dari itu sekitar tahun 1852 Taman Sari Sunyaragi atau Gua Sunyaragi diperbaiki atau mengalami pemugaran pada masa Sultan Adiwijaya, oleh seorang arsitek yang berasal dari Cina.
Gua Sunyaragi telah mengalami beberapa kali perbaikan atau pemugaran, terakhir dilakukan oleh Pemerintah RI sekitar tahun 1984.***