Sedangkan terkait mitos penamaan Sungai Serayu, banyak yang mempercayainya sebagai bagian sejarah perjalanan religius Sunan Kalijaga. Masyarakat meyakini nama Serayu berasal dari dua kata bahasa Jawa, yakni sira (Anda) atau sirah (kepala) dan ayu (cantik).
Sehingga nama Serayu memiliki arti Anda yang berwajah cantik atau kepala dengan wajah yang cantik. Konon ceritanya pada masa pemerintahan Kasunanan Demak Bintoro, terdapat seorang sunan mempunyai ilmu kesaktian dan ilmu agama yang tinggi.
Sunan yang merupakan anggota Wali Songo itu adalah Sunan Kalijaga. Nama aslinya adalah Raden Said, putera dari Tumenggung Wilwatikta dari Kadipaten Tuban.
Sebagai seorang yang bertanggung jawab menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa, Sunan Kalijaga sering menghabiskan waktunya untuk melakukan pengembaraan. Selain itu juga tinggal dan menetap dari satu tempat ke tempat lainnya.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Sungai Serayu: Mengalirkan Kehidupan dan Sejarah yang Legendaris
Nah, tiba-tiba dalam sebuah perjalanannya Sunan Kalijaga sampai di tepian sungai yang lebar dan dalam. Sunan Kalijaga yang juga kerap disebut sebagai Sunan Undik tiba-tiba melihat kepala perempuan berwajah cantik yang muncul di tengah permukaan air aliran Sungai Serayu.
Dari peristiwa yang dialaminya itulah, Sunan Kalijaga kemudian menamai sungai besar dan dalam itu dengan nama Sungai Serayu. Mitos lainnya juga menyebut Sungai Serayu dilindungi oleh dewa berwujud manusia yaitu Semar.
Semar selalu menjaga keselarasan hubungan manusia dan berwatak sederhana, jujur, sabar, dan rendah hati. Demikian sejumlah mitos terbentuknya dan penamaan aliran Sungai Serayu, yang melintasi lima wilayah kabupaten di eks-Karesidenan Banyumas.(*)