RADAR TEGAL - Salah satu bunga yang kerap menjadi buruan para kolektor adalah b unga wijaya kusuma. Selain indah, bunga wijaya kusuma juga mempunyai beberapa mitos yang sampai kini masih dipercaya sebagian orang.
Tak hanya untuk hiasan rumah, bunga yang hanya mekar di malam itu juga kerap dijadikan simbol keberhasilan dan kewibawaan seseorang. Bunga bernama ilmiah epiphyllum anguliger tersebut banyak pula yang menyebutnya sebagai ‘Ratu Malam’.
Menjadi kebanggaan tersendiri apabila bisa menyaksikan langsung salah satu bunga yang tergolong langka tersebut mekar. Karena selain hanya di malam hari, waktu mekarnya juga sangat singkat hanya dalam hitungan jam.
Sebagai salah satu bunga yang tergolong langka, wijaya kusuma memiliki bentuk yang indah dan aromanya wangi. Hanya saja di balik keindahan dan kewangiannya itu, bunga wijaya kusuma juga erat dikaitkan dengan berbagai mitos.
Tak sedikit bahkan yang mengait-ngaitkan keberadaan bunga wijaya kusuma dengan beberapa hal mistis, apalagi konon bunga ini menjadi buruan raja di masa lalu. Lantas apa saja mitos yang terdapat di bunga wijaya kusuma? Silakan simak di bawah ini:
7 mitos bunga wiajaya kusuma
Mitos sendiri biasanya adalah kepercayaan, benda-benda gaib, makhluk halus, dewa, atau orang yang memiliki kemampuan gaib. Atau sejenis dongeng yang berhubungan dengan makhluk-makhluk masa lalu.
1. Pembawa Keberuntungan
Mitos pertama bunga wijaya kusuma yang paling banyak diungkapkan orang adalah bahwa bunga tersebut sebagai pembawa keberuntungan. Utamanya bahwa orang yang merawat dan memeliharanya bisa mendatangkan rezeki yang melimpah.
Mitos tersebut berasal dari makna nama wijaya kusuma, yang bagi masyarakat Jawa memiliki arti tersendiri. Kata wijaya dalam bahasa Jawa memiliki arti kemenangan, sedangkan kusuma berarti tegak.
Sehingga wijaya kusuma bermakna kemenangan mutlak layaknya yang dimiliki seorang raja. Itulah sebabnya pemilik bunga wijaya kusuma disebut-sebut akan mendapatkan keberuntungan yang berlimpah.
2. Favorit Nyi Roro Kidul
Mitos yang paling melekat pada bunga wijaya kusuma adalah bahwa kembang tersebut merupakan tanaman kesayangan ratu pantai selatan, Nyi Roro Kidul. Masyarakat Jawa pun mengidentikannya, karena habitat aslinya dari Pulau Nusakambangan Cilacap.
Karena itu, masyarakat Jawa kerap menggunakannya khusus sebagai persembahan sesajen untuk Nyi Roro Kidul, bukan untuk ditanam.