RADAR TEGAL - Sebuah simbol Yahudi, simbol Bintang Daud, ditemukan di antara reruntuhan Candi Tegowangi. Tepatnya, pada prasasti yang berangka tahun 1415 M.
Prasasti dengan simbol Bintang Daud tersebut telah diamankan di Museum Nasional Jakarta. Karena itu, banyak dugaan bahwa Candi Tegowangi merupakan bukti jejak Yahudi di Nusantara, tepatnya Jawa Kuno.
BACA JUGA:Relief Penuh Dualisme, Inilah 3 Kisah Magis Era Akhir Majapahit di Candi Surowono
Selain menjadi tempat asal artefak dengan simbol Bintang Daud, candi ini juga menggambarkan kesuburan, yakni penyatuan maskulin dan feminin. Tidak mengherankan jika relief di sana memiliki beberapa adegan vulgar.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal beberapa mitos yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 2 jawaban dari misteri simbol Bintang Daud di Candi Tegowangi.
BACA JUGA:2 Keunikan Candi Tegowangi, Keterikatan dengan Dunia Bawah dan Kisah Ruwat
2 Jawaban misteri simbol Bintang Daud Jawa Kuno
1. Penyatuan maskulin dan feminin
Layaknya candi-candi Siwa di masa akhir Majapahit, Candi Tegowangi mengusung tema penyatuan antara maskulin dan feminin.
Pertama, ada Yoni yang selalu berpasangan dengan Lingga, sebagai simbol penyatuan Siwa dengan shakti-nya, yakni Parwati. Sayangnya, Lingga di candi ini telah raib.
Kedua, ada relief yang menceritakan bersatunya kembali Siwa dengan Dewi Uma yang telah diruwat. Dewi Uma sebelumnya dikutuk menjadi Bathari Durga dalam relief kisah Sudamala.
BACA JUGA:2 Tujuan Keberadaan Hantu Jawa Kuno dalam Demonologi Nusantara
Ketiga, ada juga relief bersatunya Sadewa dengan pasangannya, Ni Padapa. Keempat, pahatan utama pilar ini juga menggambarkan penyatuan maskulin-feminin.
Dalam beberapa aliran Siwa-Buddha dari masa Jawa Kuno, penyatuan maskulin dan feminin dianggap puncak dari kesadaran tertinggi.
Misalnya, dalam aliran tantra, bertemunya energi kundalini yang feminin dengan cakra sahasra yang maskulin dianggap sebagai bersatunya manusia dengan dewa.