Dewi Uma pun mengganti nama Sadewa menjadi Sudamala lalu memintanya untuk meruwat seorang resi bernama Tambapetra hingga sembuh dari penyakitnya. Sebagai rasa terima kasih, Resi Tambapetra menikahkan Sadewa dengan putrinya yang cantik, Ni Padapa.
BACA JUGA:2 Tujuan Keberadaan Hantu Jawa Kuno dalam Demonologi Nusantara
2. Penggambaran dunia alam bawah yang detail
Candi Tegowangi hanya menggambarkan alam bawah, yakni Bhurloka, karena hanya tersisa kaki candinya saja. Di bagian terbawah, ada relief naga, yang diibaratkan sebagai penyangga di kaki candi.
Hal tersebut sesuai dengan naskah Agastyaparwa (abad 11 M), Korawasrama (abad 16 M), dan Tantu Panggelaran (abad 17 M), yang menyebut bahwa bumi disangga ular naga bernama Anantaboga. Karena itu, candi ini bisa dibilang melambangkan dunia yang disangga naga.
BACA JUGA:3 Pandangan Jawa terhadap Naga, Paling Akhir Bikin Ketar-ketir
Namun, sebagai sebuah candi untuk Dewata, candi ini juga disangga Gana, yang menjadi ciri khas candi-candi beraliran Siwa. Gana sendiri adalah tentara Siwa yang dipimpin Ganesha.
Ada relief Gana bersayap, Gana gondrong dengan kaki ditekuk, Gana yang miring seolah kelelahan, Gana yang nampak ogah-ogahan menyangga candi, dan lainnya.
BACA JUGA:2 Mitos Kerajaan Hantu dalam Kakawin Sena, Mulai dari Katalog Hantu hingga Setra Gendamayit
Ada juga relief kerajaan siluman yang dipimpin Bathari Durga terdiri dari Kalika, punggawa para hantu, bersama dengan hantu-hantu lainnya. Ada hantu tatangan, hantu banaspati, dan hantu-hantu berkepala binatang.
Demikian, informasi mengenai 2 keunikan Candi Tegowangi yang terikat dengan dunia bawah dan kisah ruwat. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang mitos dan kisah mistis di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***