RADAR TEGAL - Ratusan monyet di wilayah Desa Cipajang, Kecamatan Banjarharjo mulai masuk ke pemukiman warga. Kawanan monyet ini mulai masuk pemukiman sejak memasuki musim kemarau, tepatnya selama tiga bulan terakhir.
Turunnya kawanan monyet ke pemukiman warga lantaran mencari makanan. Kawanan monyet ini masuk ke pemukiman warga setiap pagi dan sore hari untuk berburu makanan.
Ratusan monyet ini turun dari perbukitan Gunung Barang menuju pemukiman warga di Dukuh Rembet Desa Cipajang. Mereka keluar dari habitatnya yang kini gersang menuju pemukiman warga lantaran kekurangan makanan. Hal ini membuat warga setempat was-was.
"Keberadaan monyet ini sudah ada dari dulu. Tapi kalau dulu itu tidak sampai datang ke pemukiman warga. Sekarang sudah sering ke pemukiman warga. Malahan setiap pagi dan sore datang ke rumah-rumah warga minta makanan," ungkap Kusnandar kepada awak media salah seorang warga setempat, Selasa 8 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, meski sering turun ke pemukiman warga, namun monyet liar ini tidak menyerang dan merusak rumah warga. Mereka hanya meminta makanan kepada warga lantaran di habitanya tidak terdapat lagi makanan. Meski hanya meminta makanan, namun warga tetap was-was karena khawatir kawanan monyet ini menyerang.
"Sampai sekarang tidak menyerang. Tapi lama-lama takut juga barangkali mereka kekurangan makanan dan akhirnya menyerang warga," jelasnya.
Warga lain, Ahmad Sutardo mengatakan, populasi monyet di Gunung Barang terus bertambah. Sehingga mereka mencari makanan saat musim kemarau seperti ini. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi hutan yang gersang yang membuat tanaman buah-buahan di dalam hutan mati.
"Populasinya sekarang lebih banyak. Beda sama dulu. Dulu itu kawanan monyet ini tidak sampai turun ke pemukiman," ungkap dia.
Kepala Desa Cipajang, Takib mengatakan, kawanan monyet ini mendatangi rumah-rumah warga hanya untuk meminta makanan. Mereka tidak sampai menyerang dan merusak rumah warga. Sehingga, pihaknya pun meminta kepada siapapun yang datang ke Desa Cipajang tidak berburu monyet karena sangat dilarang keras. Ia bahkan meminta warganya untuk memberi makan kawanan monyet jika di rumahnya ada makanan.
"Kawanan monyet ini tidak nakal. Mereka hanya meminta makanan kepada warga karena di atas (bukit) tidak ada lagi makanan saat musim kemarau seperti ini," pungkasnya.***