RADARTEGAL.DISWAY.ID - Gereja Ayam rumah doa di Bukit Rhema yang terletak di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur viral di media sosial. Berkat dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” dalam waktu singkat tidak disangka bentuk bangunan seperti ayam menjadi destinasi wisata.
Namuun, tidak banyak orang tidak mengetahui siapa yang mempunyai ide mendirikan bangunan unik di atas Bukit Rhema, yang populer dengaan Gereja Ayam Rumah Doa. Adalah Daniel Alamsyah berasal dari Lampung yang terinsprasi dari mimpi, Ia nekad membangun rumah doa tahun 1992 di daerah pegunungan Menoreh.
Profil Daniel Alamsyah dan Sempat Bekerja sebagai Kenek Truk
Lalu, siapa sebenarnya Daniel Alamsyah yang memiliki kemampuan tidak biasa seperti pada masyarakat umumnya. Hanya dari inspirasi mimpi Ia nekad membangun sebuah bangunan Gerea Ayam di kawasan pegunungan Menoreh.
Dilihat latar belakang keluarga, Daniel Alamsyah lahir 17 Oktober 1943 di Lampung berasal dari keluarga sederhana yang hidup di bawah garis kemiskinan. Makan nasi jagung terkadang juga beras yang dikomsum tidak layak banyak nasi yang ada batunya, meski demikian Ia tetap rajin ibadah dan bersyukur.
Sempat Bekerja 2 Tahun Jadi Kernek Truk
Kisah perjalanan hidup Daniel menarik lainnya ketika bekerja sebagai kernet truk bertugas menaikkan dan menurunkan barang. Ada atau tidak barang harus selalu ada dalam belakang bak truk dan pekerjaan ini dilakukannya selama kurang dari 2 tahun.
Pekerjaan sebagai kernet truk mau atau mau siap menghadapi panas maupun hujan setiap harinya. Sampai akhirnya Ia jatuh sakit membuatnya opname di Rumah sakit lantaran didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit paru-paru.
Daniel tergolong rajin ibadah di Gereja GBI Rawabebek dan rutin berdoa kemudian berhasil sembuh. Usai sembuh dari sakit, Ia mendaftar ke perusahaan trading export &impor yang akhirnya diterima di perusahaan itu karena paru-paru sudah pulih.
Sejak bekerja di perusahaan asing ekonomi keluarga ikut membaik dan dari gaji itu Ia bisa membeli rumah i daerah Jatiwaringin. Ia juga membeli mobil serta membuka bisnis percetakan kemudian menariknya sesudah bekerja di perusahaan asing.
Ia justru membuka rumah pribadinya sebagai tempat ibadah persekutuan doa dan dari sinilah Ia mempelopori terbentuknya Persekutuan Doa Karyawan di GRI Plaza tempatnya bekerja.
Melihat Gambar Perbukitan dan Rumah Doa
Perjalanan hidup memang tidak biasa terlihat ketika berdoa di rumahnya, Ia diberi kelebihan oleh sang pencipta yang orang lain tidak memilikinya. Ia bisa menyaksikan perbukitan dan rumah doa di tembok di rumahnya.
Ia terkejut di tembok di rumahnya bisa muncul gambar perbukitan dan rumah doa meski hanya beberapa detik yang akhirnya menghilang. Kejadian tersebut membuatnya merenung dan berfikir apa maksud semuanya itu.
Bertemu Jito Sedang Mencari Rumput Di Bukit
Suatu hari Ia dan keluarga pergi ke Borobudur lokasi kampung istri yang dalam perjalanannya. Ia bertemu pemuda bernama Jito yang diceritakan akan mencari rumput disebuah bukit berlokasi tidak jauh dari Candi Borobudur.
Daniel penasaran bukit apa yang dimaksud lantaran belum pernah melihatnya, akhirnya Ia diajak jito ke atas bukit. Sesampai di atas bukit, Daniel kaget dan terkejut karena bukitnya sama persis dengan apa yang dilihat dalam mimpinya begitu indah.
Selesai liburan, Ia kembali ke Jakarta dan entah mengapa kemudian bukit di Dusun Gombong terus terbayang dalam pikirannya. Seperti ada magnit kuat agar Ia kembali ke Borobudur dan benar saja Ia tidak berani menolak magnit tersebut.
Lakukan Doa Semalam Suntuk Di Bukit
Keesokan harinya dengan penuh semangat balik lagi ke Borobudur kemudian sore harinya berdoa ke atas bukit. Saat itu tidak dijinkan lantaran bukit tidak terawat banyak ular dan roh jahat, tetapi Ia tetap nekad naik ke bukit.
Sampai di bukit hari sudah senja jelang malam, Ia tetap nekad berdoa di bawah pohon mengeluarkan semua keluh kesah. Ia berdoa semalam suntuk kemudian dalam doa tersebut mendapat semacam wahyu untuk membangun rumah doa akhirnya Ia turun bukit bertemu beberapa warga sekitar bukit.
Ketika turun sempat ditanya warga setempat apa tidak ketemu orang yang berteriak-teriak semalam di atas bukit. Mendengar pertanyaan tersebut,Ia hanya tersenyum dianggap orang gila.
Bangun Rumah Doa Di Bukit Rhema
Sesudah berdoa semalam suntuk Ia memutuskan membangun rumah doa di bukit yang kemudian dinamakan Bukit Rhema atau” Firman yang Hidup”. Bangunan rumah doa yang didirikan Daniel memilih bentuk mirip burung merpati tepat tahun 1992.
Pembangunan rumah doa berbentuk memliki kesamaan dengan burung merpati sempat tertunda tahun 1996 krisis . Dalam perkembanganya rumah doa yang terletak bukit Rhema ttidak hanya tempat ibadah sempat dimanfaatkan sebagai lokasi panti rehabilitasi.
Rehabilitasi dalam hal itu diperuntukkan bagi anak penyadang disabilitas orang ketergantungan narkoba. Bahkan sempat dimanfaarkan rehabilitasi orang gangguan jiwa dan anak muda yang memiliki masalah
Sempat Ditutup Tahun 2000 Penolakan Warga
Setelah tertunda pembangunan sempat molor karena krisis moneter tahun 1996, 4 tahun kemudian ada beberapa masalah. Tepat tahun 2000 Gereja Ayam ditutup, tetapi akirnya dibuka kembali sebagai tempat wisata tahun 2014.
Lokasi Geraja Ayam Bukit Rhema, Kini Penuh Miisteri
Gereja Ayam yang didirikan tahun 1992 oleh Daniel terispirasi dari mimpi pernah dijadikan lokasi syutng film Ada Apa Dengan Cinta. Rehabilitasi masalah narkoba dan masalah lainnya kini terkesan angker, mistis yang terungkap dari saat sebuah televisi swasta melakukan pengambilan gambar.
Saat itu, televisi swasta menjadikan Gereja Ayam sebagai lokasi uji jali tahun 2012, Semua kru dan peserta diboyong ke tempat yang dirasa angker kemudian beberapa kru mengalami kejadian aneh.
Sejumlah kru diganggu makhluk perempuan dan penunggu rumah doa di Bukitt Rhema membuat takut dan merinding. Meski terkesan mistis dan misteri Geraja Ayam Runah Doa di Bukit Rhema memiliki daya tarik didatangi wisatan baik dari dalam negeri dan mancanegara.dan Itulah kisah cerita Daniel Alamsyah bangun gereja ayam Rumah doa di Bukit Rhema yang bisa jadikan inspirasi