RADAR TEGAL - Bupati Tegal Umi Azizah memaparkan sembilan tatanan kabupaten kota sehat (KKS) pada proses verifikasi lanjutan penyelenggaraan Swasti Saba 2023.
Bupati memaparkan hal itu kepada tim verifikator Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Gedung Dadali Pemkab Tegal, melalui daring.
Sembilan tatanan KKS itu diantaranya, implementasi kawasan atau lingkungan tanpa asap rokok di RW 05, Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu. Masyarakat di wilayah tersebut memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi kesehatan warganya dari paparan asap rokok.
Umi juga memaparkan inovasi Rumah Pelita atau pemulihan gizi balita. Rumah itu telah banyak membantu ibu-ibu di wilayah Kecamatan Kedungbanteng.
Para ibu tidak hanya mendapatkan bantuan makanan tambahan untuk memulihkan kondisi balitanya yang mengalami stunting lewat dana desa, tapi juga dilatih mengolah menu makanan yang sehat, bergizi seimbang dan digemari bayi juga anak-anak.
BACA JUGA:Bupati Tegal Klaim E-katalog Pengadaan Barang dan Jasa Efektif Tekan Praktik Korupsi
Sementara pada tatanan perumahan dan permukiman, Umi mengungkapkan Pemkab Tegal telah berhasil merehab sedikitnya 10.907 unit rumah tidak layak huni.
"Program itu kami lakukan sejak 2014 hingga 2022 dengan indeks rata-rata Rp20 juta per rumah. Anggarannya dari berbagai sumber," ujarnya.
Selanjutnya, Umi juga memaparkan soal pencanangan program Desa Merdeka Sampah sejak tahun 2021. Target program itu, yakni untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA hingga 75 persen.
Dari 72 desa yang difasilitasi sejak 2021-2022, setidaknya sudah ada empat desa yang terkategori mandiri dalam mengelola sampah menggunakan alat pencacah dan pemilah sampah otomatis.
Kemudian di tatanan pendidikan, lanjut Umi, selain terus mendorong pembentukan sekolah adiwiyata, pihaknya juga intensif melakukan pendampingan program kantin sehat.
BACA JUGA:Jalan Rusak Ditarget Selesai September-Oktober, Bupati Tegal: Jembatan Kali Kemiri November
"Kanti sekolah supaya menjual aneka makanan dan minuman yang menyehatkan, bergizi, higienis, dan aman dikonsumsi," sambungnya.
Untuk tatanan sosial, selain menyampaikan keberhasilannya menekan angka kemiskinan hingga mencapai angka terendah kesembilan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tenga. Umi juga mengungkapkan kisah seorang tokoh relawan yang dikenal gigih dalam pemberdayaan anak, remaja, perempuan dan lansia.
Tokoh tersebut yakni Waryatun Tangwun, warga Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja. Waryatun telah mendirikan Sekolah Lansia Bakti Ibu Umriti Tangwun Center senilai Rp1 miliar.