RADARTEGAL.DISWAY.ID -Bukit Tangkeban Nyalembeng terletak di kaki Gunung Slamet indah mempesona. Ada Taman Langit, Jembatan Langit hingga cafe yang kesemuanya itu dikelola oleh Pokdarwis Desa wisata Nyalembeng Kabupaten Pemalang.
Bukit Tangkeban Nyalembeng yang sekarang, bukan lagi daerah yang terkesan seram dan penuh misteri. Lantaran kawasan ini telah dilakukan perombakan secara besar-besaran oleh para pemuda Desa Nyalembeng menjadi destinasi wisata alam menawan.
Bukit Tangkeban
Tidak jauh dari Desa Nyalembeng menjumpai Bukit Tangkeban menjadi salah satu potensi wisata pada ketinggian 1.250 mdpl . Menuju puncak bukit akses jalur rellati landai tidak curam membutuhkan waktu 10-15 menit.
Tangkeban berarti pintu yang juga pintu masuk kota Pemalang bagian selatan. Selain itu bukit berbatasan dengan Kecamatan Pulosari dan Moga kemudian sebagai lokasi musyawarah wali sepuluh .
Menurut mitos. Ahmad Muhammad anggota wali sembilan yang makamnya terletak sebelah timur mushala Bukit Tangkeban. Ia bertugas sebagai penggadaan logistik dan pangan.
Tempat Semedi Mbah Nur Durya Walangsanga
Mungkin sebagian orang tidak banyak mengetahui kisah cerita tentang Bukit Tangkeban sebelum viral seperti sekarang. Dahulu, menurut cerita masyarakat setempat kawasan ini penuh nuansa religi yang indah
Ketika berkunjung di daerah Bukit berlokasi Desa Nyalembeng dulu, masyarakat menyebut menemukan beberapa makam. Makam tersebut ternyata adalah sesepuh pada saat tahun 1990-an salah satunya Syekh Ahmad Bin Muhammad atau Mbah Sulaiman.
Makam lain yang ada di Bukit Tangkeban kemudian Nyai Rantan Sari. Bukan hanya sebagai lokasi makam sesepuh saja melainkan pula dijadikan tempat meditasi Mbah Nur Durya Walangsanga.
Siapa Mbah Nur Durya Walangsanga?
Nama asli Mbah Nur Durya Walangsanga adalah Haji Nur Durya bin Sayyid lahir tahun 1873. Ilmu spiritualnya tinggi, tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah hidup sederhana yang tempat tinggal di pinggir sungai.
Semasa hidup Ia selalu belajar menuntut ilmu agama termasuk pondok pesantran. Sejak nyantri berpengaruh besar pada kepribadiannya lebih baik dengan spritual tinggi sering dianggap sufi
Begitu tinggi ilmu spiritual yang dimiliki Mbah Nur Durya Walangsanga sampai kemudian dianugrahi mukjizat atau karomah. Ada beberapa karomah yang Ia miliki antara lain mengetahui sebelum peristiwa terjadi.
Kepribadian Mbah Nur Durya Walangsanga juga baik yang selalu menjaga wudhu,bahkan sampai akhir hayat Ia tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah. Ia meninggal dunia 17 Desember 1988 dimakamkan pada hutan Cempaka dan sampai saat ini tidak pasti kebenaran berita tersebut.
Mushala Bukit Tangkeban
Sebuah mushala bernama mushola Bukit Tangkeban berdiri tahun 1994 sampai sekarang masih terawat dan berfungsi dengan baik. Bangunan mushola tidak terlalu luas dan nyaman yang biasa digunakan untuk kegiatan ibadah shalat.
Kini keberadaan mushola Bukit Tangkeban masih tetap dimanfaatkan sebagai tempat ibadah bagi wisatawan. Mushola tersebut sekarang menjadi bagian akomodasi atau fasilitas wisata Bukit Tangkeban.
Kini tidak lagi seram dan penuh mistis lantaran para pemuda Desa Nyalembeng sudah berhasil mengubah imej menjadi wahana wisata Bukit Tangkeban.Sekarang bila datang ke sini akan menemukan wisata baru di Pemalang yang pasti bisa sebagai alternatif wisata keluarga.
Demikian tadi ulasan singkat mengenai ungkap misteri Bukit Tangkeban Nyalembeng yang dulu penuh mistis dan melegenda. Bukan saja penuh hiasan makam tetapi juga dikenal dijadikan tempat meditasi Mbah Nur Durya Walangsanga juga tempat mengaji terbukti dibangunnya mushola tahun 1994.*