Ungkap Misteri Bukit Tangkeban Nyalembeng Pemalang, Tempat Meditasi Mbah Nur Durya Walangsanga

Sabtu 29-07-2023,22:36 WIB
Reporter : Suryatiningsih
Editor : Suryatiningsih

RADARTEGAL.DISWAY.ID -Bukit Tangkeban Nyalembeng terletak  di  kaki Gunung Slamet indah mempesona. Ada Taman Langit, Jembatan Langit hingga cafe  yang  kesemuanya itu dikelola oleh Pokdarwis Desa wisata  Nyalembeng Kabupaten Pemalang.

Bukit Tangkeban Nyalembeng   yang sekarang, bukan lagi daerah yang terkesan seram   dan penuh misteri. Lantaran kawasan ini   telah dilakukan perombakan secara besar-besaran oleh para pemuda Desa Nyalembeng menjadi   destinasi   wisata alam menawan.

Bukit Tangkeban

Tidak jauh dari Desa Nyalembeng menjumpai Bukit Tangkeban menjadi salah satu potensi   wisata pada   ketinggian 1.250 mdpl . Menuju puncak   bukit akses jalur   rellati landai tidak curam membutuhkan waktu 10-15 menit.

Tangkeban berarti pintu yang juga   pintu   masuk kota Pemalang bagian selatan. Selain itu   bukit berbatasan dengan Kecamatan Pulosari dan Moga kemudian sebagai lokasi musyawarah wali sepuluh .

Menurut mitos. Ahmad Muhammad anggota wali   sembilan yang makamnya   terletak   sebelah timur mushala Bukit Tangkeban. Ia bertugas sebagai penggadaan logistik dan pangan.

Tempat Semedi   Mbah   Nur Durya Walangsanga

Mungkin sebagian orang   tidak banyak mengetahui   kisah cerita tentang Bukit Tangkeban sebelum viral seperti sekarang. Dahulu, menurut cerita masyarakat setempat kawasan ini penuh nuansa   religi yang indah

Ketika berkunjung   di   daerah Bukit berlokasi Desa Nyalembeng dulu, masyarakat menyebut   menemukan beberapa makam. Makam tersebut ternyata adalah  sesepuh pada saat tahun 1990-an salah satunya Syekh    Ahmad Bin Muhammad atau Mbah Sulaiman.

Makam lain yang ada di Bukit Tangkeban kemudian Nyai Rantan Sari. Bukan hanya sebagai lokasi makam   sesepuh saja melainkan pula dijadikan tempat meditasi Mbah Nur Durya Walangsanga.

Siapa Mbah Nur Durya Walangsanga?

Nama   asli Mbah Nur Durya Walangsanga   adalah Haji Nur Durya bin Sayyid   lahir tahun 1873. Ilmu spiritualnya tinggi, tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah hidup sederhana yang tempat tinggal di pinggir sungai.

Semasa hidup Ia selalu belajar menuntut ilmu agama termasuk pondok pesantran. Sejak nyantri berpengaruh besar pada kepribadiannya   lebih baik dengan spritual tinggi sering dianggap sufi

Begitu tinggi ilmu spiritual yang dimiliki Mbah Nur Durya Walangsanga sampai kemudian dianugrahi   mukjizat atau karomah. Ada beberapa   karomah yang Ia   miliki antara lain mengetahui sebelum   peristiwa terjadi.

Kepribadian Mbah Nur Durya Walangsanga   juga baik yang selalu   menjaga wudhu,bahkan sampai akhir hayat Ia tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah. Ia meninggal   dunia   17 Desember 1988 dimakamkan pada hutan Cempaka dan   sampai saat   ini tidak pasti kebenaran berita tersebut.

Mushala Bukit Tangkeban

Sebuah mushala   bernama mushola Bukit Tangkeban berdiri tahun 1994 sampai sekarang masih terawat dan berfungsi dengan baik.   Bangunan mushola tidak terlalu luas   dan nyaman   yang biasa digunakan untuk kegiatan   ibadah shalat.

Kini keberadaan   mushola   Bukit Tangkeban masih   tetap dimanfaatkan sebagai tempat ibadah   bagi wisatawan. Mushola   tersebut sekarang   menjadi   bagian   akomodasi   atau   fasilitas wisata Bukit   Tangkeban.

Kini   tidak lagi seram dan penuh mistis lantaran para pemuda Desa Nyalembeng sudah berhasil   mengubah imej menjadi wahana wisata   Bukit Tangkeban.Sekarang bila datang ke sini akan menemukan wisata baru di Pemalang yang pasti   bisa sebagai alternatif wisata   keluarga.

Demikian tadi   ulasan singkat mengenai ungkap misteri Bukit   Tangkeban Nyalembeng yang dulu penuh mistis dan melegenda. Bukan saja   penuh hiasan makam tetapi    juga   dikenal dijadikan tempat meditasi Mbah Nur Durya Walangsanga juga tempat mengaji terbukti dibangunnya mushola    tahun 1994.*

 

Kategori :