RADAR TEGAL - Indonesia memiliki banyak suku dan budaya, termasuk suku Nias yang terkenal akan Tari Perang milik mereka. Tarian tersebut menggambarkan betapa kuatnya sosok orang Nias.
Bahkan, saking kuatnya suku Nias, Belanda kewalahan untuk menaklukkan mereka saat masa penjajahan. Karena itu, tak heran jika suku ini dijuluki 'Neraka bagi Belanda'.
BACA JUGA:Takut Banget Loh! 5 Suku di Indonesia Ini Paling Ditakuti Negara Asing
Namun, ada beberapa alasan masa lampau yang menyebabkan suku Nias menjadi salah satu suku terkuat di Indonesia. Alasan itu jugalah yang memunculkan Tari Perang, tradisi Lompat Batu, dan rumah adat mereka.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu suku di Indonesia yang terkenal sangat kuat. Melansir dari kanal youtube KabarPedia berikut informasi mengenai 4 alasan suku Nias sulit takluk.
BACA JUGA:Kaget! Ternyata Inses Lazim, Inilah 4 Fakta Unik Suku Polahi
4 Alasan suku Nias sulit takluk
1. Ketangkasan melompat yang tinggi
Tradisi Nias yang dikenal dengan Hombo Batu atau Lompat Batu ini menjadi ajang ujian mental serta fisik bagi semua pemuda suku ini yang telah ada sejak dulu. Bagi yang berhasil, akan dianggap layak menjadi penjaga desa dari konflik dengan desa lain.
Hebatnya, mereka melompati susunan batu-batu besar seperti piramida setinggi 2 m dengan ketebalan mencapai 40 cm. Tradisi ini menggambarkan bahwa ketangkasan melompat batu sangat dibutuhkan oleh mereka di masa lampau.
Dahulu, setiap desa di wilayah Nias dipagar dan dibentengi dengan batu sebagai pertahanan. Karena itu, mereka membutuhkan keahlian tersebut guna melarikan diri atau memasuki desa musuh.
BACA JUGA:Punya Racikan Racun Mematikan, Suku Ini Masih Hidup di Pedalaman Hutan Loh!
2. Harga diri kesukuan yang sangat tinggi
Dalam bahasa lokal, Nias disebut sebagai Tano Niha, sedangkan suku Nias menamakan diri mereka sendiri sebagai Ono Niha yang berarti 'keturunan manusia'. Mereka hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang sangat tinggi.
Selain itu, mereka juga memiliki harga diri kesukuan yang sangat tinggi sehingga akan bertarung sepenuh jiwa jika merasa dilecehkan. Peperangan tersebut bertujuan untuk menjaga harga diri marga atau desa.