Namun, tak sebatas itu, Kardinah juga dikenal karena dedikasinya terhadap kemajuan pendidikan dan Batik Tegalan.
Selain menjadi pendiri RSUD Kardinah, beliau juga ikut andil dalam mengembangkan Batik Tegalan dengan memberikan pelajaran dan tempat praktik membatik di Sekolah Pribumi Kelas Dua pada masa pemerintahan Belanda.
Dedikasi tinggi Kardinah untuk mengangkat kualitas hidup kaum wanita dan mendorong pendidikan memberikan warna tersendiri dalam lembaran sejarah Tegal.
Kisahnya pun tak lepas dari tragedi yang melibatkan Tiga Daerah. Pada masa itu, Kardinah menjadi korban peristiwa menyedihkan tersebut.
Sebagai seorang bangsawan, status sosialnya membuatnya terlibat dalam tragedi tersebut.
Beruntung, beberapa orang yang menyimpan simpati padanya berhasil menyelamatkan nyawanya hanya beberapa saat sebelum eksekusi terjadi.
Perjalanan hidup R.A. Kardinah berakhir pada tahun 1971 dan kini ia beristirahat di makam yang terletak di Pemakaman Sunan Amangkurat I, Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Makam R.A Kardinah