Sejarah Kedatangan Sir Stamford Raffles
Frasa kunci utama ketiga adalah sejarah kedatangan Sir Stamford Raffles. Julukan "Bumi Rafflesia" sebenarnya terinspirasi dari nama Sir Stamford Raffles, seorang kolonial Inggris yang berjasa dalam memperkenalkan Rafflesia Arnoldii kepada dunia ilmiah.
Pada tahun 1818, ekspedisi yang terpimpin oleh Dr. Joseph Arnold menemukan Rafflesia Arnoldii di wilayah Bengkulu dan mengabarkannya kepada Sir Stamford Raffles. Penemuan ini menjadi peristiwa bersejarah bagi ilmu botani.
Kearifan Lokal dalam Melestarikan Rafflesia Arnoldii
Frasa kunci utama keempat tentang kearifan lokal dalam melestarikan Rafflesia Arnoldii. Masyarakat Bengkulu memiliki peran penting dalam menjaga keberadaan Rafflesia Arnoldii di daerahnya.
Mereka memiliki pengetahuan dan kepercayaan khusus terhadap tumbuhan langka ini, sehingga ikut aktif dalam upaya pelestariannya. Kearifan lokal ini menjadi bagian dari alasan mengapa Kota Bengkulu dijuluki "Bumi Rafflesia."
Daya Tarik Ekowisata di Kota Bengkulu
Frasa kunci utama kelima adalah daya tarik ekowisata di Kota Bengkulu. Julukan "Bumi Rafflesia" telah memberikan daya tarik ekowisata yang signifikan bagi kota ini.
Kehadiran Rafflesia Arnoldii dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang tertarik dengan keindahan alam dan keanekaragaman hayati.
BACA JUGA: Mulai dari Seni Tato hingga Ritual Perang, Ini Dia Tradisi Unik Suku Dani asal Timur Papua
Kesimpulan
Kota Bengkulu, dengan julukannya sebagai "Bumi Rafflesia," menyimpan berbagai fakta menarik di baliknya.
Dari keanekaragaman hayati Rafflesia Arnoldii hingga keindahan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, serta sejarah peran Sir Stamford Raffles dalam penemuan tumbuhan langka ini, semuanya menyumbang keunikan Kota Bengkulu sebagai destinasi ekowisata yang istimewa.