Meski begitu, pernikahan mereka tidak bertahan lama karena tidak memiliki prinsip yang sama terhadap Belanda. Cut Meutia yang selalu keras dan pantang menyerah, sementara Teuku Syamsarif cenderung menyerah pada Belanda.
Pierre Tendean wafat sebulan sebelum pernikahan
Kisah percintaan pahlawan Indonesia yang sangat mengharukan dan menarik perhatian publik ini merupakan kisah asmara Pierre Tendean.
Beliau adalah ajudan Jenderal A.H. Nasution yang kala itu menjabat Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia.
BACA JUGA: 7 Museum Unik Di Indonesia, dari Museum Nyamuk Hingga Museum Gastronomi Indonesia
Sebagai ajudan, Pierre Tendean terkenal memiliki paras menawan, sehingga menarik perhatian mahasiswi-mahasiswa A.H Nasution.
Letnan Pierre Tendean bak tokoh pria di novel-novel romantis yang memiliki banyak penggemar.
Meski begitu, hatinya sudah dimiliki oleh seorang gadis Medan keturunan Jawa bernama Rukmini Chaimin, yang ditemuinya saat berdinas disana.
Saat Pierre kembali ke Jakarta, mereka tetap rutin berkirim surat. Beliau juga sudah berencana akan menikah dengan Rukmini pada November 1965 silam.
Nahasnya, sebelum hari pernikahan tiba, yaitu tepatnya pada 1 Oktober 1965 Pierre menjadi korban salah tangkap oleh pasukan Tjakrabirawa yang menyangkanya sebagai A.H Nasution.
Saat hari itulah menjadi hari pengabdian terakhir Pierre Tendean, begitu juga dengan rencana pernikahannya dengan Rukmini Chaimin.
Itulah kisah cinta 5 pahlawan Indonesia yang jarang orang ketahui. Begitulah kisah romantis para pahlawan tersebut, ada yang berakhir semanis madu bahkan berakhir tragis menyedihkan. (*)