RADARTEGAL.DISWAY.ID - Salah satu produk budaya milik Indonesia adalah senjata tradisional keris. Senjata khas suku Jawa ini telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 2005.
Senjata tradisional keris ini termasuk sebagai golongan senjata tikam untuk perlindungan diri. Namun, banyak orang saat ini memakai keris untuk berbagai keperluan budaya, termasuk sebagai artefak atau Tosan Aji dari Empunya.
BACA JUGA:Racunnya Mematikan! Begini Cara Suku Mentawai Membuat Senjata Tradisionalnya
Asal usul senjata tradisional keris belum terpecahkan karena tidak ada sumber tertulis mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, selain prasasti dari abad ke-9 Masehi yang pertama kali mencantumkan istilah tersebut. Istilah keris sendiri merupakan singkatan dari bahasa bahasa Jawa 'Mlungker-mlungker kang bisa ngiris'.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu senjata tradisional yang paling ditakuti di Indonesia dalam artikel sebelumnya. Melansir dari kanal youtube Bisramedia TV, berikut informasi mengenai 5 fakta unik pembuatan senjata tradisional keris.
BACA JUGA:7 Senjata Tradisional Paling Ditakuti di Indonesia, Salah Satunya Sering Lihat
5 Fakta unik pembuatan keris
1. Empu menempa keris dengan tangan kosong
Pada zaman dahulu, Si Empu mampu menempa lempengan logam panas hanya dengan tangan kosong. Dari ukuran logam yang besar dibentuk menjadi sebuah bilah keris yang kecil dan tipis sesuai dengan wangsit atau arahan dari Yang Maha Kuasa.
Kata empu dalam terminologi Jawa berarti 'seseorang yang mempunyai suatu ilmu' atau sering disebut 'seseorang yang ahli dalam bidangnya'. Dalam hal ini, Si Empu mempunyai ilmu kesaktian di luar nalar untuk menciptakan sebuah keris.
2. Bahan baku keris berasal dari batu besi meteor
Mulai abad ke-20 Masehi, para empu selalu memadukan bahan dasar meteor dengan logam lain seperti nikel, kobalt, perak, timah putih, chromium, antimonium, dan tembaga.
Meteorit batu besi sendiri terbuat dari paduan besi, nikel, dan kristal inilah yang menjadi bahan baku pembuatan beberapa jenis keris.
3. Mrapen dan tongkat sakti Sunan Kalijaga