DUKUHTURI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Tradisi menyambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah atau Malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa, Pemerintah Desa Karanganyar Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal menggelar Pawai Taaruf, Selasa malam 18 Juli 2023.
Pawai yang diikuti sedikitnya 48 tim ini, menampilkan beragam kreasi seni Islami. Salah satunya, menampilkan sebuah Alquran raksasa yang diarak keliling Desa Karanganyar.
Replika Alquran yang berukuran besar ini, diarak keliling desa menggunakan tandu oleh sejumlah warga. Selain itu, ada pula unta raksasa, kura-kura yang digerakkan oleh peserta pawai, tim marching band pelajar dan beragam kreasi seni lainnya.
"Total peserta pawai ini sekitar 48 tim. Mereka terdiri dari peserta jalan kaki sebanyak 33 tim dan menggunakan odong-odong 15 tim," kata Kepala Desa Karanganyar, Mashudi, saat ditemui di lokasi.
BACA JUGA:Jangan Langgar Larangan di Waktu Suro! Yuk Simak
Dia menjelaskan, setiap tim jumlah pesertanya beragam. Mulai dari 10 orang hingga 15 orang. Sehingga total peserta mencapai ratusan orang.
Menurut Mashudi, pawai taaruf dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam ini, baru pertama kali digelarnya.
Pawai ini berkeliling di desanya sejauh sekitar 1,5 kilometer. Para peserta pawai akan dinilai oleh panitia. Bagi peserta yang berpenampilan unik, mereka akan mendapatkan hadiah dan piagam penghargaan dari pemerintah desa setempat.
"Digelarnya pawai ini merupakan kerjasama antara pemerintah desa, pemuda karang taruna dan ormas yang ada di Desa Karanganyar," ujarnya.
BACA JUGA:Jelang Malam 1 Suro, Inilah Amalan yang Bisa Menghapus Dosa Masa Lalu dan Masa yang Akan Datang
Mashudi menyebut, pawai taaruf ini tujuannya untuk mempererat jalinan silaturahmi masyarakat di desanya. Diharapkan, ketaqwaan warga kepada Allah SWT semakin meningkat.
"Pawai ini sekaligus untuk mensyiarkan Agama Islam," tandasnya.
Sementara, warga sangat antusias menonton pawai tersebut. Mereka rela berdesak-desakan dipinggir jalan untuk menyaksikan tontonan gratis itu.
"Pawai ini sangat menghibur kami setelah selama dua tahun lalu, kita dilanda pandemi Covid-19," kata Umar, 48, salah satu warga Desa Karanganyar. *