Sebagai desa inklusi, banyak warga yang normal juga belajar menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan warga tuna rungu wicara. Bahasa isyarat yang khas ini mereka namakan dengan bahasa Kolok.
Bahasa Kolok berbeda dengan bahasa isyarat Indonesia ataupun internasional. Karena itu, mereka juga memiliki sekolah luar biasa yang khusus mengajarkan bahasa isyarat tersebut.
Kendati demikian, pembelajaran tentang bahasa Kolok ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya tanpa batasan usia.
BACA JUGA:Dijuluki Manusia Laut, Suku Ini Menghuni Desa Terapung di Perairan Sulawesi Tengah
Hasil budaya berupa tarian khas desa
Selain bahasa yang berkembang secara lokal, Desa Bengkala juga memiliki tarian Janger Kolok yang semua penarinya adalah orang-orang kolok atau bisa dan tuli. Tarian ini merupakan bentuk pelestarian budaya yang mereka lakukan.
Namun, tarian ini berbeda dengan tarian Janger pada umumnya karena menggunakan bahasa isyarat untuk menyanyi. Jadi, gerakan tarian menampilkan paduan antara pencak silat dengan bahasa isyarat mereka beserta iringan musik kendhang.
Demikian informasi mengenai Desa Bengkala yang menjadi hidden gems dari Pulau Dewata. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang desa unik di Indonesia.***