Tegal, radartegal.disway.id - Disindir karena menjadi desa penghasil minuman keras pada zamannya, mari kita bahas profil Desa Gumayun Tegal.
Gumayun merupakan sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini sudah berdiri sejak zaman kolonialisme penjajahan Bekanda.
Jika melihat dari data statistik, Desa Gumayun memiliki wilayah yang cukup padat yang angkanya sejumlah 1648. Angka yang tak sedikit mengingat karena Kecamatan Dukuhwaru merupakan wilayah yang memiliki area persawahan yang luas.
Total dari penduduk Gumayun sendiri berjumlah 6090 ribu jiwa lebih, menjadi acuan saat mendekati pemilu atau pemilihan umum. Mengingat desa ini memiliki kawasan yang luas apalagi ditambah Kecamatan Dukuhwaru yang luas.
Jumlah penduduk prida di desa ini mencapai angka 3186 ribu jiwa, hal ini terjadi karena topologi dari Desa Gumayun yang sebagian besar merupakan area persawahan.
Sedangkan jumlah wanita di Desa Gumayun hanya mencapai angka 2904 ribu jiwa, selisih sedikit dari jumlah pria di desa ini.
Lalu mengapa desa ini pernah mendapat citra negatif usai memproduksi minuman keras?
Mulanya Desa Gumayun didirikan sejak era kolonialisme Belanda. Desa ini juga terkenal akan produksi minuman keras terbesar pada zamannya. Sampai pada suatu saat desa ini mendapat julukan Jerez De La Frontera-nya Indonesia.
Minuman keras yang di produksi, sebagian besar di produksi oleh pabrik-pabrik ilegal di Gumayun. Julukan dari pabrikan yang ada di desa inipun beragam, ada yang menamai Vodka Van Gumayun ada pula yang memberi nama minuman keras dari pabrikan Gumayun dengan nama Sake no Gumayun sera Martini van Tegal, karena minuman keras yang di produksi di desa ini mirip sekali dengan Martini aslinya.
BACA JUGA:Kenapa Kelurahan Ini Bernama Sumurpanggang? Berikut Sejarahnya
Tetapi pada hari ini, Desa Gumayun sudah hilang dari citra negatif yang menyebutkan bahwa Desa Gumayun sebagai kawasan pembuatan minuman keras terbesar di Kabupaten Tegal.
Nah itulah dia Profil Desa Gumayun, yang dahulu terkenal sebagai kawasan penghasil minuman keras namun sekarang citra negatif itu sudah hilang.
Demikian informasi pada artikel ini, semoga artikel ini dapat bermanfaat.***