6. Tradisi menyalakan obor
Setelah melakukan Mepe Kasur, warga Suku Osing menyalakan obor sepanjang sore. Api diambil dari api biru Kawah Ijen yang selalu menyala sebelum matahari terbit.
Prinsip "Jangan sampai mati obor" masyarakat setempat pegang. Artinya agar kerukunan dan persaudaraan tidak terputus.
7. Tradisi minum kopi
Tradisi minum kopi 10.000 cangkir hanya ada di Desa Adat Kemiren. Suku Osing menggunakan kopi khas setempat yang bernama jaran goyang.
Tujuan melakukan tradisi ini sebagai bentuk pererat persaudaraan dan interaksi antara warga. Sehingga akan saling menyayangi.
8. Permainan Angklung Paglak
Angklung Paglag masyarakat mainkan saat musim panen tiba sebagai hiburan para petani. Tujuan dari tradisi ini adalah sebagai bentuk gotong royong yang kental di Suku Osing.
Sehingga permainan ini menjadi isyarat bahwa warga membantu para petani panen. Hal itu menjadi nilai kedekatan yang kental.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Wisata Alam di Kuningan Jawa Barat dengan Pesona yang Indah Banyak SPot Foto Menarik
9. Rumah Adat
Rumah adat Suku Osing memiliki struktur sederhana dengan empat pilar utama sebagai penopang.
Rumah ini nantinya diturunkan dari keluarga untuk generasi selanjutnya.
10. Baju Adat
Dalam penggunaan baju adat, Desa ini menggunakan kain batik paras gempal, gajah uleng, dan moto pitik.
Masyarakat Suku Osing menggunakan busana hitam dengan kain batik untuk bawahan.