RADARTEGAL.DISWAY.ID - Larang tradisi perploncoan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Pemkab Brebes meminta sekolah tidak melakukan hal yang memberatkan siswa.
Kabid Pendidikan Dasar Juwita Asmara mengatakan, teknis MPLS sudah dia sampaikan ke semua satuan pendidikan. Termasuk, materi dan mekanisme orientasi lingkungan sekolah bisa lebih memaksimalkannya lagi.
Hasil koordinasi dengan MKKS SMP/SLTP dan SD, transisi metode pembelajaran dan pengembangan Merdeka Belajar. Artinya, setelah transisi endemis Covid-19 penyesuaian metode pembelajaran harus berkembang dan tak boleh melakukan MPLS yang beratkan murid.
“Selama MPLS, khusus murid baru SMP boleh memakai seragam SD. Sedangkan murid baru SD bisa memakai seragam bebas, rapi namun tetap sopan,” ujarnya.
“Dengan berbagai pertimbangan dan kondisi. Kami sudah meminta semua sekolah tidak melakukan MPLS yang beratkan murid. Tetapi wajib edukatif dan inovatif, tapi tidak membebani murid,” kata Kepala Dindikpora Brebes Caridah, Selasa 11 Juli 2023.
BACA JUGA:TEGAS! Dinsikpora Brebes Larang MPLS Membebani Murid Baru dan Tanpa Perploncoan
Menurutnya, penjabaran MPLS tidak membebani artinya tidak memberikan tugas MPLS secara berlebihan. Contohnya, mencari atau membawa produk tertentu yang akan siswa baru konsumsi sendiri.
Selain itu, sekolah juga tidak boleh melaksanakan seluruh rangkaian MPLS yang beratkan murid atau mengandung unsur perploncoan. Karena pada dasarnya MPLS bertujuan untuk menambah pengetahuan dan suasana di lingkungan sekolah.
Semestinya, MPLS lebih menitikberatkan pengenalan kepada lingkungan dan suasana sekolah. Apalagi sebagian besar kegiatannya berlangsung secara tatap muka.
Diketahui, MPLS untuk jenjang SMP akan mulai 17-20 Juli 2023, sedangkan untuk jenjang SD mulai 17-30 Juli 203. Caridah mewanti-wanti seluruh rangkaian kegiatan harus menyenangkan, agar bisa mendongkrak antusiasme dan motivasi belajar siswa baru.
Sekolah juga dilarang meminta siswa membawa kelengkapan yang tidak terlalu penting selama kegiatan.
“Yang terpenting, bagaimana cara dan inovasi sekolah. Sehingga proses pembelajaran bagi murid baru lebih maksimal setelah MPLS,” jelasnya. ***