KEDUNGBANTENG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Memasuki hari ke-8 sejak mengalami kebakaran, api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal tidak kunjung padam.
Titik api di lokasi kejadian tersebut mengakibatkan asap tebal yang memasuki perumahan warga di Desa Dermasuci Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Karena dinilai cukup membahayakan bagi warga sekitar, hingga ada sebagian diungsikan aparat desa ke tempat yang lebih aman.
Akibat asap yang timbul karena titik api yang membakar TPA penujah, sejumlah warga mulai mengeluhkan kesehatannya. Mereka mengeluh mengalami batuk-batuk beberapa hari setelah kebakaran terjadi.
Guna mengantisipasi dampak kesehatan lainnya, Dinas Kesehatan setempat telah menyiagakan posko layanan kesehatan. Posko itu, akan dibuka selama 14 hari guna memberikan layanan kepada masyarakat yang terdampak.
Diketahui, kebakaran yang melanda TPA Penujah itu terjadi sejak Sabtu, 24 Juni 2023 pekan lalu. Sejak kejadian, petugas gabungan dari sejumlah wilayah langsung berupaya melakukan pemadaman.
Namun api belum berhasil mereka padamkan hingga sekarang. Sejumlah titik api terlihat masih menyala.
BACA JUGA:Kebakaran TPA Penujah Kabupaten Tegal Masih Terjadi, Petugas Akui Terkendala Hal Ini
Petugas gabungan terus bekerjasama berupaya memadamkan titik api. Dengan menyemprotkan air ke tumpukan sampah yang terbakar.
Relawan PMI Kabupaten Tegal M. Ramedhon mengatakan, pihaknya bersama tim gabungan masih melakukan upaya pemadaman api di lokasi kejadian. Namun, rupanya api belum berhasil mereka padamkan.
“Relawan PMI Kabupaten Tegal bersama tim gabungan masih melakukan pemadaman api di TPAS Penujah Kecamatan Kedungbanteng,”katanya.
Menurut Ramedhon, kebakaran di TPA penujah sudah memasuki hari ke-8 sejak terbakar pekan lalu. Hari ini, Sabtu 1 Juli 2023, petugas masih mendapati beberapa titik api yang masih menyala.
“Di hari ke-8 ini, petugas masih mendapati beberapa titik api yang menyala. Sehingga, terus melakukan upaya pemadaman,”tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Dermasuci Mulyanto mengaku langsung menghubungi pihak berwenang setelah mendapatkan laporan adanya titik api di TPA Penujah dari warganya. Hal tersebut dilakukan agar petugas bisa melakukan upaya pemadaman secepatnya.
“Pemadaman perlu petugas lakukan secepatnya. Sebab, asap tebal yang keluar akibat kebakaran TPA itu membahayakan warga, terutama mereka yang masih balita,”tandas Mulyanto.
BACA JUGA:Imbas Kebakaran TPA Penujah Kabupaten Tegal, Warga, Relawan serta Petugas Damkar Sesak Nafas