Tegal, radartegal.disway.id - Bahas Cina sebagai negara penyumbang mobil listrik terbanyak, namun ada kabar bahwa ribuan mobil listrik terbarunya dibiarkan terbengkalai.
Mobil Listrik. China negarai yang dijuluki Negara tirau bambu, merupakan negara yang aktif dalam memproduksi mobil listrik yang tak hanya menargetkan pasar lokal namun juga menargetkan ekspor.
Hal ini yang membuat negeri Tiongkok tersebut dianggap sebagai titik tengah kekuatan global produksi dan penjualan kendaraan yang berbasis elektrifikasi.
Namun dibalik semua hal diatas, rupanya ada sisi gelap yang lumayan mengejutkan dari produksi dan perkembangan mobil listrik di China, yakni munculnya mobil-mobil listrik tanpa pemilik.
Menguak Alasan Dibalik Permasalahan Ini
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun YouTube Serpentza, terlihat ribuan mobil listrik terparkir di sebuah area terbuka di salah satu distrik di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China Timur.
Video tersebut menyebutkan bahwa beberapa mobil yang terlihat di sana antara lain Geely Kandi K10 EV, Neta V, dan BYD e3.
"Kondisinya sangat mengkhawatirkan karena bodi mobil yang awalnya berwarna putih kini terlihat kotor tertutup oleh lapisan debu, dan bagian ban mobil juga ditumbuhi rumput," seperti yang dilaporkan oleh situs Insideevs.
Disebutkan juga, bahwa mobil yang terbengkalai ini bukanlah mobil bekas, nyatanya mobil ini merupakan mobil yang belum terjamah, dipastikan dari kilometernya yang rendah.
BACA JUGA:Update Harga BBM Terbaru Bulan Juli 2023, Ada Kemungkinan Harga Pertalite Naik
Adapula bukti yang memperkuat hal ini, yakni kabin yang tampak jelas seperti kabin baru, pada bagian kursi duduk, dan head unit nampak masih terbungks plastik dan masih berkilau.
Namun, semuanya nampak mengganjal karena sudah dilengkapi dengan plat nomor yang nampak terlihat pada bagian depan dan belakang.
Bagaimana Nasib Mobil yang Ditelantarkan
Seorang YouTuber terkenal bernama Winston Sterzel mengemukakan pendapatnya dalam sebuah video yang ia bagikan menggunakan drone. Menurutnya, ada dugaan bahwa beberapa produsen mobil di China secara sengaja mendaftarkan mobil-mobil mereka dan mengklaim telah menjualnya, dengan menunjukkan plat nomor, agar bisa memperoleh subsidi dari pemerintah.
Lebih lanjut, Winston juga menjelaskan bahwa salah satu merek mobil listrik di China menghadapi lonjakan pesanan yang signifikan, bahkan ada sekitar 600 pesanan yang harus menunggu karena masih dalam proses.