Belajar Pupuk Herbal, Petani di Brebes Manfaatkan Rumput yang Hemat Biaya

Kamis 22-06-2023,23:19 WIB
Reporter : Dedi Sulastro
Editor : Khikmah Wati

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Belajar pupuk herbal, petani di Brebes manfaatkan rumput yang hemat biaya. Bahkan, Kepala Balai Besar Pengembangan Pengajian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Kementerian Pertanian Warjito menyebut biaya resep pupuk nol rupiah alias gratis.

Narasumber sekaligus penggagas pembuatan elisitor Biosaka menjelaskan, petani dapat dengan mudah membuat biosaka dengan biaya yang nol rupiah. Pupuk herbal juga tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman. 

Tidak beracun, menghemat biaya pupuk sintetis 50-70% dan pestisida kimiawi. Biosaka juga dapat meminimalisir atau mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus.

Sejumlah petani di Kabupaten Brebes mendapat resep memproduksi pupuk dari bahan herbal yang bisa dibuat sendiri. Mereka (petani, Red) terdiri dari petani bawang, padi dan lainnya.

Petani tersebut tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Mereka mendapatkan informasi tekait pembuatan Elisitor Biosaka dengan tajuk Bimtek pengembangan komoditas pertanian di Kabupaten Brebes.

BACA JUGA:Bawang Merah Brebes Siap Dipanen Bulan Ini, Ketua ABMI: Sekitar 150 Hektare

Penjabat Bupati Brebes Urip Sihabudin yang melalui Plh Sekretaris Daerah Brebes Khaerul Abidin menyampaikan, sektor pertanian di Kabupaten Brebes menjadi sektor unggulan. Khususnya, komoditas padi dan bawang merah.

Pemerintah pun menaruh harapan pada petani untuk meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Dalam meningkatkan hasil produksi pertanian, selain program dari pemerintah, pendayagunaan petani juga perlu dilakukan. Sebagai bentuk upaya agar petani mandiri dan mewujudkan ketahan pangan nasional.

Meskipun begitu, pertanian di Brebes tak luput dari permasalahan, salah satunya yakni pupuk. Petani di Brebes membutuhkan pupuk berkualitas agar mendapatkan hasil yang optimal Tetapi pupuk berkualitas ini harganya mahal dan tidak terjangkau oleh petani.

Karena harga pupuk yang mahal ini, banyak petani memburu pupuk bersubsidi dan menyebabkan pupuk bersubsidi menjadi langka. Hal ini pula menyebabkan petani beralih ke pemakaian pupuk kimia. 

Sedangkan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, seperti kita ketahui dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan pencemaran lingkungan.

“Semoga kehadiran Biosaka menjadi jawaban atas permasalahan dan keresahan para petani,” ujarnya.

Bimtek dibimbing langsung Penemu Biosaka M. Anshar yang juga petani dari Kabupaten Blitar Jawa Timur. Diterangkan oleh Anshar, Biosaka adalah sebuah formula untuk pertanian yang berasal dari ektraksi tanaman (seluruh ragam hayati).

Salah satu inovasi yang sangat mudah pembuatannya. Bahan pembuatan Biosaka ini juga mudah ditemui, bisa peroleh dari sawah berupa rerumputan lalu diproses sehingga menghasilkan ekstrak cairan yang bisa kita aplikasikan ke tanaman padi dan bawang sebagai pengganti pupuk.

Rumput-rumput yang sering dianggap gulma bagi para petani ternyata bisa dimanfaatkan untuk dijadikan Biosaka. Bukan hanya untuk tanaman padi saja, Biosaka juga bisa diaplikasikan pada tanaman perkebunan.

Kategori :