SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Fenomena tawuran antar pelajar di Kabupaten Tegal belum berakhir. Bahkan, belakangan ini juga mulai marak perang sarung.
Seperti yang terjadi awal Ramadan lalu, pelaku perang sarung berhasil diamankan saat hendak beraksi di Desa Harjosari Kidul, Kecamatan Adiwerna.
Bupati Tegal Umi Azizah mengaku sangat prihatin dengan aksi tawuran yang marak akhir-akhir ini.
Kasus kekerasan yang sudah menjurus ke tindak pidana umum tersebut harus menjadi sorotan semua pihak dan tidak hanya pemerintah.
BACA JUGA:Razia Penyakit Masyarakat, Polres Tegal Amankan 11 Orang
Menurut Bupati Umi, faktor pemicu tindakan ini disebabkan karena krisis eksistensi akibat kehilangan kasih sayang dan perhatian dari keluarga.
Selain itu, juga karena bullying di sekolah dan didukung dengan pengaruh media sosial.
"Fenomena ini harus menjadi evaluasi bagi institusi sosial paling kecil, yaitu keluarga dan orangtua, disamping juga sekolah dalam membangun pendidikan karakter, komunikasi, dan menumbuhkan cinta kasih pada anak," kata Umi, di sela-sela acara Tarkhim, baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Umi juga berpesan agar di tahun politik ini masyarakat senantiasa aman dan damai.
BACA JUGA:Pengamat: Desa Kambangan Tegal Kerap Jadi Arena Tawuran antar Pelajar
Sehingga mampu menumbuhkan semangat, membangun optimisme dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan, menghindari perpecahan, tidak mudah terhasut, dan terprovokasi berita bohong.
"Lebih baik kita satukan energi kita menjadi satu kekuatan besar untuk mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem, membangun iklim investasi dan berusaha yang kondusif untuk membuka seluas-luasnya kesempatan kerja, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup," tukasnya. *