ADIWERNA, RADARTEGAL.COM - Sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal diguyur hujan deras, Rabu sore hingga malam 1 Maret 2023. Akibatnya, 14 desa terendam banjir dan ribuan warga mengungsi.
Data dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, 14 desa itu berada di 4 kecamatan.
Antara lain, di Kecamatan Adiwerna meliputi Desa Temboklor, Tembok Banjaran, Ujungrusi, Pesarean, Pagedangan dan Desa Kaliwadas.
Kemudian di Kecamatan Dukuhturi, yakni Desa Kupu dan Desa Sidakaton. Sedangkan di Kecamatan Kramat meliputi Desa Padaharja, Maribaya, Plumbungan, Kemuning dan Desa Mejasem Timur. Sementara di Kecamatan Suradadi hanya di Desa Sidaharja.
BACA JUGA:Tok! Perda Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal Ditetapkan
Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kepala Markas PMI Sunarto mengemukakan, ketinggian banjir bervariasi. Mulai dari 10 sentimeter hingga lebih dari 1 meter.
Terparah di wilayah Kecamatan Adiwerna dan Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi.
Hampir semua warga di wilayah tersebut mengungsi. Mereka mengungsi dibantu oleh sejumlah relawan PMI, BPBD dan petugas TNI Polri serta sejumlah masyarakat.
"Sejauh ini belum ada korban jiwa," kata Sunarto, Kamis 2 Maret 2023.
BACA JUGA:Kereen! Komisi IV DPRD Yakin Penurunan Stunting di Kabupaten Tegal Bakal Sukses
Dia menuturkan, penyebab banjir di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Adiwerna lantaran Sungai Jembangan meluap. Debit air hujan yang tinggi mengakibatkan sungai itu tidak mampu menampungnya.
Disinyalir, Sungai Jembangan mengalami sedimentasi yang cukup parah.
Solusinya, Sungai Jembangan dinormalisasi dan perbaikan drainase di wilayah tersebut. Dirinya tak menampik, 7 desa di Kecamatan Adiwerna memang langganan banjir setiap turun hujan.
"Termasuk di Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi juga langganan banjir. Penyebab banjir di desa itu karena Sungai Cacaban dangkal. Butuh normalisasi juga," ujarnya.