Ketiga, media juga memiliki peran untuk mengontrol penyelenggaraan pemilu 2024.
"Sehingga kami berharap, melalui peran media, informasi yang ada di KPU tentang pemilihan, kegiatan tahapan, dan lain sebagainya bisa disinergikan untuk menyukseskan pemilu 2024 khususnya di Kabupaten Tegal," ucapnya.
Sementara, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Tegal, Himawan Tri Pratiwi, mengungkapkan, target partisipasi Pemilu 2024 sekitar 79,5 persen. Target itu diharapkan bisa tercapai mengingat pada Pemilu 2019, partisipasi pemilih sudah mencapai rata-rata 77 persen.
Himawan tak menampik, pada Pemilu 2019, ada 4 kecamatan yang partisipasi pemilihnya masih rendah. Yakni, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan Bojong dan Kecamatan Lebaksiu.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Polres Tegal Cek Kondisi Armada Pendukung Kinerja
Dijelaskan, pada pemilu 2019 lalu jumlah partisipasi masyarakat di Kecamatan Jatinegara sekitar 63 persen masih di bawah target 70 persen.
Kemudian di Kecamatan Pagerbarang partisipasi masyarakat sekitar 64 persen. Sedangkan Kecamatan Bojong partisipasi masyarakat sekitar 65 persen.
Adapun Kecamatan Lebaksiu partisipasi masyarakat pada pemilu 2019 lalu sekitar 67 persen.
Empat kecamatan tersebut, merupakan wilayah yang partisipasi masyarakatnya di bawah 70 persen sehingga masuk kategori rendah.
BACA JUGA:Di Kabupaten Tegal Coklit Pemilih Pemilu 2024 Dilakukan Manual dan Elektronik
Sementara untuk wilayah yang partisipasi masyarakatnya paling tinggi di wilayah Kabupaten Tegal yaitu di Kecamatan Kramat sekitar 83 persen.
Sementara Kecamatan Slawi dan Adiwerna sama yaitu di kisaran 81-82 persen.
"Partisipasi masyarakat khususnya di empat kecamatan yang masih rendah ini menjadi PR penting yang harus tertangani. Paling tidak pada pemilu 2024 nanti bisa tercapai target nasional yaitu 79 persen partisipasi. Sehingga disini juga butuh peran rekan media untuk menyampaikan tahapan, sosialisasi atau kegiatan lainnya yang dilaksanakan KPU," tandasnya. *