BREBES, RADARTEGAL.COM - Meluasnya kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Brebes, menjadi pekerjaan besar pemerintah daerah.
Banyak kepala desa yang mengaku resah mendapat curhatan dari masyarakat. Bahkan, dari semua permasalahan yang terjadi tingkat desa kerusakan jalan masih mendominasi.
Hal itu, terungkap dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat kecamatan, Senin 6 Februari 2023.
Bertempat di Aula Kecamatan Brebes, Musrenbang dihadiri semua kepala desa, lurah dan perwakilan masyarakat.
BACA JUGA:Video Buruh di Jateng Tuntut Uang Lembur Viral, Ganjar Pranowo Cukup Bilang Begini
Termasuk, Forkopimcam serta anggota DPRD Brebes Dapil 1 (Brebes, Jatibarang, Songgom) seperti M Nizwar Alfisyahrin dan Mashadi.
Keresahan banyaknya jalan rusak, diungkapkan Kades Pemaron Jaya Suyatno. Menurutnya, pengajuan perbaikan jalan rusak desanya sudah disampaikan ke Pemkab.
Namun, usulan perbaikan jalan sejak 2019 hingga kini belum ada tindaklanjut.
"Jika tak kunjung direspon, jangan salahkan jika masyarakat berimprovisasi membuat wisata Jeglugan Seribu. Termasuk, menanam pisang di jalan rusak sebagai destinasi wisata baru," ungkapnya dengan nada kesal.
BACA JUGA:Satu Murid 1 Rekening, Simpel Bank Brebes Budayakan Siswa Gemar Menabung Rp2.000
Sementara itu, Kades Randusanga Kulon Afan Setiono menyampaikan keresahannya terkait pemangkasan Alokasi Dana Desa dan kerusakan infrastruktur.
Sebab, ADD yang dipangkas sangat mempengaruhi kegiatan Badan Permusyawaratan Desa dan PKK. Mengingat, nihilnya anggaran operasional sehingga program tidak bisa berjalan maksimal.
"Idealnya, Pemkab menerapkan skala prioritas penanganan infrastruktur jalan. Seperti, Dusun Banjangsari yang akses jalannya sekitar 1km masih berlumpur. Sudah diusulkan dari 2020, tapi sampai sekarang bureng," ujarnya.
Terpisah, Anggota DPRD Brebes M Nizwar Alfisyahrin menambahkan, pihaknya sangat memaklumi semua keresahan dan keluhan kades di wilayah Kecamatan Brebes.
BACA JUGA:Curi Start Pilkada, PKB Kabupaten Tegal Sudah Siapkan Calon Bupati dan Wakilnya